Kereta Api mulai gunakan B40, pelopor transportasi ramah lingkungan

Jakarta – Indonesia mengambil langkah signifikan menuju transportasi ramah lingkungan dengan peluncuran penggunaan biodiesel 40 persen (B40) dari minyak sawit pada kereta api. Program ini menandai babak baru dalam upaya negara ini untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan di sektor transportasi.

Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Kebijakan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Harris, mengumumkan bahwa penggunaan B40 akan dimulai di sektor non-otomotif, khususnya pada kereta api.

“Sekarang ini Indonesia sudah sukses dengan B35 dan hari ini sedang di-launching penggunaan B40 di sektor transportasi. Tapi sekarang masih di kereta api dulu,” kata Harris dalam keterangan resmi, Selasa, 22 Juli.

Program ini merupakan kelanjutan dari inisiatif pemerintah yang dimulai pada 2023 dengan pencampuran biodiesel berbasis minyak sawit ke dalam minyak solar sebesar 35 persen (B35). Harris menyatakan, baru Indonesia yang menerapkan B35 yang dimulai dari 2021 sampai 2024, dan akan naik menjadi B40.

“Tapi sekarang masih menunggu proses lebih lanjut seperti pengetesan dan lain-lain.”

Sebelumnya, Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, mengatakan bahwa rencana penerapan B40 sudah sesuai jadwal. Uji coba untuk sektor otomotif telah selesai, dan fokus kini beralih ke sektor non-otomotif.

“Sekarang baru non-otomotif yang dipastikan. Sampai dengan Desember,” ujarnya.

Menurut Eniya, setelah uji coba selesai dan sinkronisasi pembahasan, termasuk peningkatan kapasitas produksi, B40 diharapkan bisa diterapkan paling cepat pada pertengahan 2025.

“Kalau dari prediksi kita sendiri setelah tes selesai, lalu ada sinkronisasi pembahasan, karena di situ perlu ada peningkatan kapasitas produksi. Terus nanti di titik-titik serah itu mulai diperbesar penampungannya untuk bisa naik dari 35 ke 40. Nah, ini mungkin kalaupun perlu waktu, ya paling cepat 2025 pertengahan. Kalau bisa smooth semua dipersiapkan,” paparnya.

Peluncuran penggunaan B40 pada kereta api ini menjadi bukti komitmen Indonesia dalam mengembangkan energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Dengan langkah ini, kereta api di Indonesia akan menjadi pelopor dalam penggunaan biodiesel, menunjukkan bahwa transportasi yang ramah lingkungan dapat diwujudkan melalui kebijakan yang berkelanjutan dan inovatif. (Hartatik)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles