Jakarta – International Energy Agency (IEA) menyelenggarakan Konferensi Global tentang Energi & Kecerdasan Buatan (AI) perdananya, yang diikuti oleh lebih dari 500 peserta, termasuk para menteri, pembuat kebijakan, dan pemimpin industri di seluruh dunia, demikian pernyataan IEA pada hari Senin, 9 Desember. Acara yang berlangsung selama dua hari ini mengeksplorasi potensi transformatif dari kecerdasan buatan di sektor energi dan permintaan listrik yang terus meningkat.
Konferensi yang diselenggarakan di Paris pada tanggal 4 dan 5 Desember ini menampilkan diskusi meja bundar tingkat tinggi dengan para pengambil keputusan global dan diskusi teknis tentang peran ganda AI: mengoptimalkan sistem energi dan mempercepat inovasi sembari memenuhi kebutuhan energi teknologi AI.
Fatih Birol, Direktur Eksekutif IEA, menyatakan bahwa kecerdasan buatan (AI) muncul sebagai salah satu teknologi terpenting saat ini – dan dampaknya terhadap sektor energi dapat bersifat transformatif. Inovasi terjadi dengan cepat, dan kasus-kasus penggunaan baru bermunculan setiap hari. Ia mengatakan bahwa sektor ini sudah menerapkan kecerdasan buatan untuk meningkatkan produksi, konsumsi, dan distribusi energi – membuat sistem yang kompleks, seperti sektor kelistrikan, menjadi lebih aman, efisien, dan berkelanjutan.
Acara ini menampilkan wawasan dari perwakilan perusahaan-perusahaan raksasa teknologi seperti Amazon Web Services, Google, dan Microsoft bersama dengan para pemimpin energi seperti EDF, Hitachi Energy, dan ExxonMobil. Para menteri dari 25 negara, termasuk Brasil, India, dan Jepang, juga berbagi perspektif dalam menyeimbangkan inovasi AI dengan keberlanjutan.
“Tidak ada AI tanpa energi – khususnya listrik,” kata Birol.
Menyoroti urgensi dialog, konferensi ini meluncurkan inisiatif Energi untuk AI & AI untuk Energi dari IEA, yang akan menghasilkan Laporan Khusus tentang hubungan energi-AI pada musim semi 2025. Inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi tantangan dalam mendukung pertumbuhan AI yang cepat, termasuk meningkatnya permintaan energi dari pusat data, yang dapat mengkonsumsi listrik sebanyak 100.000 rumah tangga.
Konferensi Global ini menggarisbawahi perlunya kolaborasi antara sektor teknologi dan energi untuk menavigasi peluang dan tantangan AI, meletakkan dasar bagi masa depan digital yang aman, efisien, dan berkelanjutan. (nsh)
Foto banner: Tangkapan layar Konferensi Global IEA tentang Energi & AI