Jakarta-Global Energy Alliance for People and Planet (GEAPP) menyatakan telah memberikan dukungan dalam bentuk hibah sebesar USD 715.000 melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) untuk biaya pengembangan awal proyek pembangkit listrik tenaga surya terapung (PLTS) Tembesi di Kota Batam, Kepulauan Riau.
GEAPP mengatakan dalam akun LinkedIn resminya pada hari Sabtu, 19 April, bahwa sekitar USD 600.000 dari dana hibah tersebut akan membiayai pengembangan tahap awal, termasuk studi kelayakan, desain teknik, dan penilaian lingkungan, dan sisanya sebesar USD 115.000 akan digunakan untuk inisiatif sosial dan lingkungan.
Proyek ini dikembangkan oleh PT NusantaraTembesi Baru Energi (NTBE), perusahaan patungan antara PT PLN Renewable Energy (PLN RN) dan PT Batam Tirta Surya, anak perusahaan PT TBS Energi Utama Tbk.
PLN RN memegang 51% saham perusahaan patungan tersebut, dan Batam Tirta Surya memiliki 49% sisanya.
SMI mengatakan pada bulan Desember tahun lalu bahwa mereka berkomitmen untuk menyediakan dana sebesar USD 23 juta untuk mendanai proyek pembangkit listrik tenaga surya terapung tersebut. NTBE akan menambahkan USD 5,8 juta sebagai ekuitasnya untuk membiayai pengembangan proyek tersebut, yang memiliki total nilai proyek sebesar USD 29,1 juta.
Pada tahap pertama, PLTS terapung Tembesi akan menghasilkan 46 MWp atau 56,5 GWh listrik bersih per tahun dan berpotensi untuk dikembangkan hingga 333 MW.
GEAPP mengatakan bahwa proyek pembangkit listrik tenaga surya ini dapat mengurangi 42.422 dan 43.807 ton emisi CO2 pada tahap awal.
“Inisiatif ini memastikan proyek ini memberikan manfaat lebih dari sekedar pembangkit listrik dengan memenuhi kebutuhan masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja baru di sektor energi terbarukan, pelatihan teknis bagi pekerja lokal, dan dukungan bagi usaha kecil dalam rantai pasokan energi bersih,” demikian pernyataan GEAPP dalam situs resminya.
Kitty Bu, Wakil Presiden GEAPP untuk Asia Tenggara, seperti dikutip kontan.co.id, mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Selasa (22/04) bahwa hibah untuk PLTS terapung Tembesi menunjukkan “komitmen GEAPP untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.”
Proyek PLTS terapung Tembesi akan menjadi PLTS terapung kedua yang dikembangkan di Indonesia, setelah proyek PLTS terapung Cirata, Jawa Barat, yang telah beroperasi.
Seiring dengan percepatan pengembangan energi terbarukan di Indonesia, proyek ini menunjukkan bagaimana kemitraan strategis dapat mewujudkan tujuan-tujuan yang ambisius menjadi kenyataan. Waktunya sangat penting-Pertumbuhan 6,6% yang mengesankan di Batam-Bintan selama satu dekade terakhir menuntut solusi energi berkelanjutan yang dapat mendukung bisnis, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan taraf hidup masyarakat di wilayah tersebut.
GEAPP mencatat bahwa pasokan listrik saat ini, yang mencapai 597,32 MW dan beroperasi mendekati kapasitas puncak, jelas membutuhkan tambahan infrastruktur energi bersih (Roffie Kurniawan).
Foto banner: Gambar dibuat menggunakan OpenAI DALL·E via ChatGPT (2023)