Emisi dari sektor bangunan menurun untuk pertama kalinya sejak tahun 2020, lapor PBB

Jakarta – Untuk pertama kalinya dalam hampir lima tahun terakhir, emisi dari sektor bangunan global telah melandai, menandai tonggak penting dalam upaya aksi iklim, Program Lingkungan PBB (UNEP) mengatakan dalam pernyataannya, Senin, 17 Maret. Namun, terlepas dari kemajuan ini, sektor ini tetap menjadi salah satu kontributor paling signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global, dan para ahli memperingatkan bahwa kebijakan yang lebih ambisius dan peningkatan pembiayaan diperlukan untuk mempertahankan momentum.

Menurut Laporan Status Global terbaru untuk Bangunan dan Konstruksi 2024-2025, yang dirilis oleh UNEP dan Aliansi Global untuk Bangunan dan Konstruksi (GlobalABC), sektor ini terus mengonsumsi 32% energi global dan menghasilkan 34% emisi CO2 global. Laporan ini menyoroti area-area utama di mana aksi nyata dan perbaikan mendesak diperlukan untuk memenuhi target iklim global.

Laporan ini menemukan bahwa aksi iklim di sektor bangunan mulai menunjukkan hasil. Inisiatif yang dipimpin oleh pemerintah, termasuk mengadopsi kode energi bangunan yang lebih ketat dan standar kinerja, telah membantu mengurangi intensitas energi di sektor ini hingga hampir 10%. Pada saat yang sama, pangsa energi terbarukan dalam permintaan energi final telah meningkat hampir 5%.

Langkah-langkah seperti praktik konstruksi melingkar, retrofit hemat energi, dan material rendah karbon seperti semen dan baja yang berkelanjutan telah mendukung pengurangan emisi. Namun, tantangan yang signifikan tetap ada: setengah dari bangunan yang baru dibangun di dunia masih belum memiliki kode energi, dan inisiatif yang sangat efektif seperti instalasi pompa panas baru-baru ini menurun.

“Gedung-gedung tempat kita bekerja, berbelanja, dan tinggal menyumbang sepertiga emisi global dan sepertiga limbah global,” ujar Inger Andersen, Direktur Eksekutif UNEP. “Kabar baiknya adalah bahwa tindakan pemerintah berhasil. Namun, kita harus berbuat lebih banyak dan melakukannya lebih cepat. Saya mendorong semua negara untuk memasukkan rencana pengurangan emisi dari bangunan dan konstruksi secara cepat ke dalam Kontribusi yang Diniatkan secara Nasional (NDC) yang baru.”

Perlunya tindakan segera

Laporan ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak bagi negara-negara untuk mengadopsi pedoman pembangunan wajib yang nol-bersih (mandatory net-zero building energy codes). Tantangan ini mendesak negara-negara penghasil emisi tertinggi di dunia untuk menerapkan peraturan tersebut pada tahun 2028, dan diikuti oleh negara-negara lain pada tahun 2035.

Karena hampir setengah dari bangunan yang akan ada pada tahun 2050 belum dibangun, mengintegrasikan peraturan efisiensi energi yang ketat sangat penting untuk mencapai Ikrar Energi Terbarukan dan Efisiensi Energi Global COP28.

Selain itu, pembiayaan juga masih menjadi hambatan yang signifikan. Agar tetap berada di jalur yang sesuai dengan tujuan iklim, laporan tersebut menyerukan penggandaan investasi efisiensi energi bangunan global, dari USD 270 miliar menjadi USD 522 miliar pada tahun 2030. Langkah-langkah Tanggung Jawab Produsen yang Diperluas dan praktik ekonomi sirkular-termasuk masa pakai bangunan yang lebih lama, peningkatan efisiensi material, dan daur ulang limbah-dapat membantu menjembatani kesenjangan pembiayaan. Program pengembangan tenaga kerja juga sangat penting untuk memastikan adanya tenaga kerja yang terampil untuk transisi hijau dalam konstruksi.

UNEP, anggota GlobalABC, dan mitra lainnya akan terus mendukung pemerintah dan bisnis dalam mendekarbonisasi bangunan baru dan bangunan yang sudah ada serta seluruh rantai nilai konstruksi. Laporan ini menyoroti perlunya peningkatan kerja sama antara pemerintah, lembaga keuangan, dan pemangku kepentingan sektor swasta untuk memastikan keberhasilan NDC yang ambisius menjelang Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP30) di Belem, Brasil.

Sektor bangunan berada di persimpangan jalan ketika dunia bergerak menuju emisi nol-nol. Meskipun kemajuan yang signifikan telah dicapai, jalan ke depan menuntut peningkatan ambisi, investasi, dan kolaborasi global untuk memastikan masa depan yang berkelanjutan dan hemat energi. (nsh)

Foto banner: Kirandeep Singh Walia/pexels.com

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles