Jakarta – Forum Air Sedunia ke-10 atau World Water Forum ke-10 yang berlangsung pada 18—25 Mei 2024 di Nusa Dua, Bali, menghasilkan Deklarasi Menteri yang mencakup tiga poin utama dan meluncurkan 113 proyek air dengan total nilai USD 9,4 miliar. Deklarasi ini diresmikan pada akhir Pertemuan Tingkat Menteri yang dihadiri oleh 106 negara dan 27 organisasi internasional.
Dalam forum ini, Indonesia juga berhasil menyusun daftar proyek terkait air yang menjadi andalan dari berbagai negara, termasuk percepatan penyediaan air minum bagi 3 juta rumah tangga dan pengelolaan air limbah domestik bagi 300 ribu rumah tangga.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekaligus Ketua Harian Panitia Nasional Penyelenggara World Water Forum ke-10, Basuki Hadimuljono, menjelaskan bahwa deklarasi ini merupakan kemenangan diplomasi bagi Indonesia.
“Sebagai negara kepulauan, Indonesia wajib berada di garda terdepan untuk mendorong inovasi dalam pengelolaan air dan sanitasi. Center of excellence ini bukan hanya untuk negara Indonesia, tapi juga untuk negara lainnya di Asia Pasifik,” kata Basuki dalam keterangan resmi di Media Center World Water Forum ke-10 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), dikutip Rabu, 22 Mei.
Salah satu poin dari Deklarasi Menteri adalah pendirian center of excellence untuk ketahanan air dan iklim guna mengembangkan kapasitas, knowledge sharing, dan pemanfaatan fasilitas yang unggul. Poin kedua adalah mengangkat dan mendorong isu pengelolaan sumber daya air secara terpadu pada pulau-pulau kecil.
“Meskipun dikelilingi perairan yang luas, Indonesia tetap memerlukan sistem kelola yang baik untuk mengatasi tantangan kualitas dan ketersediaan air bersih,” ujar Basuki.
Presiden World Water Council (WWC) Loic Fauchon menegaskan bahwa semua proses tersebut merupakan kemenangan diplomasi bagi Indonesia. Deklarasi ini diharapkan dapat meningkatkan kerjasama internasional dalam pengelolaan sumber daya air dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di seluruh dunia. (Hartatik)