Bursa karbon berikan kontribusi positif, PGE catat kenaikan laba signifikan

Jakarta – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) membukukan laba yang mengesankan atas kontribusi bursa karbon. Nelwin Aldriansyah, Direktur Keuangan PGE mengungkapkan, PGE berhasil menghasilkan pendapatan dari Bursa Karbon Indonesia sebesar USD 732 ribu, menandai langkah pertama dalam menjalankan potensi pasar karbon.

Dalam laporan kuartal ketiga tahun 2023, laba bersih PGE naik sebesar 19,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya, melebihi total laba sepanjang tahun 2022, mencapai USD 133,4 juta. Peningkatan pendapatan usaha juga tercatat, dari USD 287,4 juta menjadi USD 308,9 juta.

“Pencapaian ini menunjukkan bahwa PGE telah berhasil mengelola keuangan dengan baik. Selain itu, PGE juga telah mampu meningkatkan kinerja operasional dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan,” ungkap Nelwin dalam keterangan resmi.

Keberhasilan ini mengukuhkan posisi keuangan PGE yang solid, tercermin dalam tingkat debt-to-equity ratio (DER) yang kuat, sekitar 36,8 persen. Ini memberikan peluang bagi PGE untuk mempertimbangkan ekspansi usaha melalui pendanaan pihak ketiga.

Sementara ekuitas PGE juga mengalami peningkatan yang signifikan, menunjukkan kondisi keuangan yang sehat dan kemampuan untuk mengelola hutang serta menghasilkan laba. Sementara itu, liabilitas Perseroan menurun, dari USD 1,22 juta menjadi USD 960 ribu atau sekitar Rp 14,8 miliar.

“Pendapatan PGE pada berbagai area juga patut diperhatikan, dengan Area Kamojang menyumbang pendapatan terbesar senilai USD 109,6 juta, diikuti oleh Area Ulubelu yang menyumbang USD 86,1 juta. PGE terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan energi berkelanjutan dan berkontribusi positif pada perekonomian Indonesia,” ujarnya. (Hartatik)

Foto banner: PLTP Lahendong di Sulawesi Utara dikelola oleh PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). (Sumber: Hartatik)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles