Jakarta – Pemerintah menargetkan penurunan jumlah emisi karbon sektor enrgi sebesar 358 juta ton CO2e pada 2030. Target tersebut dicapai melalui penerapan efisiensi energi, peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan, penerapan teknologi energi bersih untuk pembangkit listrik, penggunaan bahan bakar rendah karbon, dan reklamasi pasca tambang.
Dalam sambutannya saat menghadiri acara ‘The 4th Indonesia Energy Efficiency and Conservation Conference And Exhibition’ secara virtual, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, komitmen tersebut ditunjukkan pemerintah dengan menerbitkan Indonesia “Long Term Strategy for Low Carbon and Climate Resilience 2050″ sebagai wujud komitmen terhadap Paris Agreement.
“Komitmen Indonesia untuk mencapai net zero emissions (NZE) 2060 merupakan sebagian dari transformasi yang diperlukan dalam upaya menjadi negara maju di 2045,” ujar Airlangga dikutip dari rilis tertulis.
Adapun upaya untuk mencapai NZE 2060 itu meliputi diversifikasi ekonomi dari konsentrasi sumber daya alam,pembangunan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia yang didorong, pengetahuan, teknologi, inovasi serta memanfaatkan keunggulan kompetitif pada berbagai rantai nilai energi bersih. Selain itu, pemerintah juga telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2023 tentang Konservasi Energi yang mengatur penggunaan energi secara hemat, rasional, dan bijaksana guna memenuhi kebutuhan energi masa kini dan masa depan, serta mengatur berbagai program dan mekanisme untuk mendorong implementasi konservasi energi di berbagai sektor. Dengan adanya regulasi ini, ia berharap masyarakat dan pelaku usaha dapat berperan aktif guna menjaga ketersediaan energi nasional yang berkelanjutan.
“Kami berharap pelaksanaan konservasi energi seperti manajemen energi, standar kinerja energi dan label tanda hemat energi, pembiayaan, pengembangan usaha jasa, peningkatan kesadaran dan kapasitas SDM, serta kerja sama dan riset inovasi konservasi energi dapat berjalan dengan optimal,” tukasnya. (Hartatik)
Foto banner: ekon.go.id