Jakarta — Indonesian Environmental Scientist Association (IESA) bersama Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) Universitas Indonesia (UI) berkolaborasi dengan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 24 Jakarta dalam kegiatan bertema Eco Madrasah. Dalam pernyataan persnya, Rabu, 15 Oktober, IESA, mengatakan program ini bertujuan menumbuhkan kesadaran lingkungan dan perilaku berkelanjutan di kalangan pelajar madrasah.
Kegiatan yang digelar di MTsN 24 Jakarta, Penggilingan, Cakung, ini tim IESA dan SIL memberikan pemaparan sekaligus pelatihan langsung kepada siswa mengenai pengelolaan sampah dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Para siswa belajar mengenali pentingnya gizi seimbang sekaligus memahami jenis-jenis sampah — seperti sampah organik berupa sisa makanan, dan anorganik seperti plastik pembungkus.
Lewat kegiatan ini, Mereka diajak mempraktikkan cara mengolah sampah organik menggunakan komposter bantuan IESA dan SIL untuk menghasilkan kompos dan pupuk cair. Selain itu, siswa juga diperkenalkan pada pembuatan losida atau lodong sisa dapur untuk memisahkan sampah makanan, anorganik, dan residu sementara.

“IESA berharap sampah dari program MBG dapat dikelola tanpa sisa, dengan memanfaatkannya menjadi pupuk dan mendaur ulang sampah anorganik untuk mendukung ekonomi sirkular,” ujar Ketua Harian IESA Lina Tri Astuti.
Selama kegiatan, para siswa tampak antusias mengikuti pembelajaran interaktif dengan berbagai metode kreatif, seperti permainan ular tangga gizi, aktivitas pemilahan sampah, hingga lokakarya Eco Craft. Dengan bantuan post-it dan gambar edukatif, siswa diajak berpikir kritis, berkolaborasi, dan berinovasi mencari solusi bagi persoalan lingkungan di sekitar mereka.

Para pakar lingkungan dari IESA dan SIL menekankan pentingnya menanamkan tanggung jawab terhadap lingkungan sejak dini. “Selain belajar mengenai pentingnya gizi seimbang — seperti mengunyah makanan dengan baik — kami berharap anak-anak juga belajar untuk tidak menyia-nyiakan makanan dan mengolah sampah agar kembali bermanfaat bagi bumi,” jelas Prisca Delima, seorang peneliti dan dosen dari SIL UI.
Tim IESA dan SIL menyampaikan harapannya bahwa MTsN 24 Jakarta dapat memulai sistem pemilahan sampah yang dikoordinasikan dan diawasi oleh guru piket. “Setelah makan, siswa dapat langsung memilah dan membuang sampah sesuai jenisnya, agar tumbuh rasa tanggung jawab terhadap kebersihan dan lingkungan,” tambah Wezia Berkademi.
Program Eco Madrasah di MTsN 24 Jakarta dijadwalkan berlangsung hingga 21 Oktober 2025, dengan rangkaian kegiatan lanjutan seperti Workshop Eco Craft dan Diskusi Eco Madrasah. (nsh)
Foto banner: Siswa MTsN 24 Jakarta belajar memilah sampah sisa MBG. (Sumber: IESA)
Update, 15 Okt. 2025, 12.17 – revisi posisi Ketua Harian IESA. 16 Okt. 2025, 07.00- revisi posisi Ketua Harian IESA di foto.


