Jakarta – Revisi rencana pengembangan atau plan of development (PoD) produksi gas Lapangan Asap Merah Kido, Blok Kasuri di Papua Barat, sekitar 300 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) disetujui pemerintah.
Revisi PoD dilakukan lantaran adanya perubahan atas rencana pengembangan, serta penambahan potensi cadangan gas di tiga lapangan yang menjadi bagian Blok Kasuri di Papua Barat itu. Sementara rencana pembangunan pupuk dilakukan berdasarkan posisi strategis Papua yang masih memiliki lahan luas untuk dikembangkan di sektor pertanian.
Revisi PoD itu diserahkan kepada operator Blok Kasuri, yakni Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Genting Oil Kasuri Pte Ltd, entitas Genting Group yang dikendalikan taipan dan pengusaha resor judi asal Malaysia, Lim Kok Thay. Penyerahan dilakukan di sela-sela peresmian proyek strategis nasional (PSN) Jambaran Tiung Biru (JBT) dan Proyek Lapangan Gas MDA dan MBH di Jawa Timur, baru-baru ini.
Gas dari Blok Kasuri ini nantinya akan dijual dalam bentuk LNG, selain disalurkan untuk kebutuhan industri pupuk. Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), Dwi Soetjipto belum lama ini menjelaskan, sebanyak 100 MMscfd akan disalurkan untuk memenuhi kebutuhan pabrik pupuk yang akan dibangun, sementara sisanya akan dijadikan LNG.
Adapun kapasitas fasilitas pengolahan dan produksi LNG tersebut nantinya mencapai 1,2 juta ton per tahun. Genting Oil, lanjutnya, bakal melakukan kajian lebih lanjut mengenai fasilitas pengolahan gas yang akan dibuat.
Genting Oil Kasuri Pte Ltd, operator blok Kasuri akhirnya mendapatkan persetujuan revisi rencana pengembangan blok Kasuri atau POD I setelah berhasil menambah cadangan di lapangan AMK. ‘Gas in place’ atau perkiraan jumlah total gas alam yang terkandung dan dapat secara teknis dan ekonomis diproduksi dari 1.735 BSCFD menjadi 2.673,7 BSCF, dan perubahan cadangan dari 1.031,33 BSCF menjadi 2.244,45 BSCF. (Hartatik)
Foto banner: Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Rabu, (8/2) meresmikan Proyek Strategis Nasional (PSN) Jambaran Tiung Biru (JBT) dan Proyek Lapangan Gas MDA dan MBH, didampingi Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Kepala SKK Migas Dwi Soecipto. (Sumber: KemenESDM)