Budayawan, konten kreator dan musisi di Bali mengubah budaya menjadi gerakan iklim

Jakarta – Dalam sebuah perpaduan yang kuat antara seni dan aktivisme, para musisi, konten kreator, dan budayawan berkumpul di Bali pada bulan ini untuk mendorong aksi iklim dengan musik dan cerita tradisional yang mengena secara emosional.

Acara ini merupakan kolaborasi antara Verified for Climate, sebuah inisiatif global yang mempromosikan komunikasi iklim yang otentik, dan IKLIM (Indonesian Climate Communications, Arts, and Music Lab), yang mengeksplorasi kekuatan budaya Indonesia dalam advokasi lingkungan.

Verified for Climate merupakan inisiatif global dari Purpose, dengan dukungan dari TikTok, Fortescue, dan Rockefeller Foundation. Inisiatif ini memberdayakan suara-suara tepercaya – mulai dari ilmuwan hingga musisi – untuk mengomunikasikan perubahan iklim melalui penceritaan yang otentik, kreatif, dan berakar pada budaya. Dengan demikian, inisiatif ini memerangi misinformasi dan disinformasi, serta mendorong momentum untuk aksi iklim yang inklusif dan digerakkan oleh masyarakat.

Inti dari program ini adalah sesi yang akrab dengan Robi Navicula, vokalis utama band rock asal Bali, Navicula, yang juga merupakan seorang aktivis lingkungan. “Seni dan musik itu masuk langsung ke hati,” ujar Robi, dalam sebuah pernyataan pada tanggal 27 Mei. “Kita tidak hanya menyanyikan lagu, kita membangun gerakan.”

Melalui musik, ritual, dan cerita sehari-hari, inisiatif ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman masyarakat mengenai krisis iklim sekaligus menghubungkan masyarakat dengan solusi yang berakar pada budaya lokal. Bagi IKLIM, hal ini berarti memanfaatkan tradisi, nilai-nilai spiritual, dan ekspresi kreatif untuk menumbuhkan kesadaran iklim bersama.

Kolaborasi ini diwujudkan dalam Festival Semarapura di Klungkung, di mana komunitas lokal, seniman, dan para Verified Champion menjelajahi perpaduan budaya, pariwisata, dan keberlanjutan. Festival ini menampilkan pertunjukan musik, pameran kreatif, dan narasi sadar iklim — semua berakar pada identitas Bali. Festival ini menjadi contoh nyata bagaimana tradisi dan inovasi dapat bersatu untuk membangkitkan kesadaran dan aksi iklim.

“Kolaborasi antara para kreator muda dan budayawan membawa energi baru dalam upaya pelestarian lingkungan,” ujar Ni Made Sulistiawati, Kepala Dinas Pariwisata Klungkung. “Acara seperti ini mengingatkan kita bahwa melestarikan lingkungan tidak terpisah dari budaya kita – ini adalah bagian dari identitas kita.”

Verified Champions, sebuah jaringan global yang terdiri dari para kreator dari Indonesia, Brasil, Spanyol, Uni Emirat Arab, dan Inggris, berada di lapangan untuk merekam dan berbagi pengalaman mereka. Kisah-kisah digital mereka – yang kini beredar luas di dunia maya – menampilkan solusi iklim yang digerakkan oleh masyarakat dan pesan-pesan yang berakar pada kearifan lokal dan kebanggaan budaya.

“Sangat mengesankan melihat bagaimana musik dan cerita komunitas bisa membuka hati orang terhadap isu iklim,” ujar Vania Herlambang, yang pernah meraih gelar Puteri Indonesia Lingkungan. Ia saat ini secara aktif menyuarakan isu-isu lingkungan melalui platform TikTok pribadinya. “Saya diingatkan bahwa konten digital tidak harus mewah — yang penting adalah kejujurannya.”

Hingga saat ini, jaringan Verified Champions telah menjangkau lebih dari 875 juta penayangan di berbagai platform seperti TikTok dengan mengubah pengalaman sehari-hari – mulai dari festival jalanan hingga makanan dan keyakinan – menjadi percakapan tentang iklim yang bermakna.

Inisiatif ini didukung oleh Purpose, dengan dukungan dari TikTok, Fortescue, dan Rockefeller Foundation. Misinya adalah memberdayakan para penyampai pesan tepercaya, baik seniman maupun ilmuwan, untuk melawan disinformasi iklim dan menginspirasi tindakan melalui penceritaan yang sesuai dengan budaya. (nsh)

Foto banner: Verified for Climate yang didukung oleh Purpose

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles