Tenaga surya global capai rekor pertumbuhan pada tahun 2024

Jakarta-Pengembangan tenaga surya mencapai rekor tertinggi pada tahun 2024, dengan penambahan kapasitas sebesar 474 TWh ke level tertinggi baru sebesar 2.131 TWh, atau meningkat 29%. Pangsa tenaga surya dalam bauran listrik global mencapai 6,9%, naik dari 5,6% pada tahun 2023, menurut laporan baru dari lembaga pemikir energi global Ember yang dirilis pada hari Rabu, 9 April.

Peningkatan sebesar 474 TWh ini 45% lebih tinggi dibandingkan tahun 2023 (+327 TWh). Laporan tersebut mengatakan bahwa tenaga surya menghasilkan lebih dari dua kali lebih banyak listrik pada tahun 2024 dibandingkan dengan sumber listrik lainnya.

Pembangkit listrik tenaga surya sekarang lebih dari 20 kali lebih besar daripada tahun 2012, dan pangsa pembangkit listrik tenaga surya di seluruh dunia dalam periode yang sama telah meningkat enam belas kali lipat.

Laporan tersebut mencatat bahwa tenaga surya global terus berlipat ganda setiap tiga tahun, mempertahankan tingkat pertumbuhan yang tinggi bahkan saat pertumbuhannya meningkat: tingkat pertumbuhan tahun 2024 sebesar 29% adalah yang tercepat dalam enam tahun. Pembangkit listrik tenaga surya membutuhkan waktu delapan tahun dari 100 TWh menjadi 1.000 TWh, tetapi hanya membutuhkan waktu tiga tahun untuk melipatgandakannya menjadi lebih dari 2.000 TWh pada tahun 2024.

Tiongkok terus menjadi negara dengan peningkatan terbesar dalam pembangkit listrik tenaga surya, dengan menambahkan 250 TWh – lebih dari separuh perubahan pembangkit listrik secara global (53%) pada tahun 2024 dan empat kali lebih banyak dibandingkan dengan peningkatan terbesar kedua di Amerika Serikat (+64 TWh). Hal ini mendorong peningkatan pembangkit listrik tenaga surya di Cina sebesar 43% dibandingkan tahun 2023.

Amerika Serikat, Brasil, India, dan Jerman juga mengalami peningkatan rekor dalam hal pembangkitan listrik, yang didorong oleh rekor kapasitas instalasi pada tahun 2023 dan 2024.

Brasil dengan cepat menjadi salah satu pasar tenaga surya terbesar di dunia. Peningkatan 23 TWh (+45%) dalam pembangkit listrik tenaga surya pada tahun 2024 membuatnya menjadi negara dengan pertumbuhan tertinggi ketiga untuk tahun kedua.

Secara absolut, Cina adalah pemimpin global dalam energi surya. Total pembangkit listrik tenaga surya di negara ini mencapai 834 TWh pada tahun 2024, lebih besar daripada total pembangkit listrik tenaga surya dunia hanya lima tahun yang lalu di tahun 2019. Ember mengatakan bahwa 39% dari pembangkit listrik tenaga surya dunia berasal dari Tiongkok pada tahun 2024.

Delapan tahun yang lalu, Brasil menduduki peringkat ke-58 di seluruh dunia untuk pembangkit listrik tenaga surya. Pada tahun 2024, negara ini menyalip Jerman untuk menjadi pembangkit listrik tenaga surya terbesar kelima meskipun Jerman juga mengalami peningkatan.

Saat ini, 42 negara telah menghasilkan setidaknya sepersepuluh listrik mereka dari tenaga surya. Dari negara-negara dengan lebih dari 5 TWh pembangkit listrik tenaga surya, Hungaria menjadi negara dengan porsi tenaga surya tertinggi dalam bauran listrik yaitu seperempatnya (25%), mengungguli Chili (22%). Pangsa tenaga surya di kedua negara tersebut kurang dari 2% pada tahun 2015.

Australia tetap menjadi negara dengan pembangkit listrik tenaga surya per kapita tertinggi yaitu 1.866 kWh, lebih dari tujuh kali lipat rata-rata dunia. (Roffie Kurniawan)

Foto banner: shutterstock

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles