Studi: CCS hanya dapat kurangi suhu global sebesar 0,7°C

Jakarta – Harapan besar terhadap teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture and storage/CCS) sebagai solusi utama krisis iklim kini mulai diragukan. Sebuah riset terbaru yang dirilis pada 3 September 2025 di jurnal Nature mengungkap, kemampuan CCS menekan laju pemanasan global ternyata jauh lebih terbatas dari perkiraan sebelumnya.

Penelitian yang dipimpin Matthew Gidden, peneliti senior di International Institute for Applied Systems Analysis (IIASA), Austria, sekaligus akademisi di University of Maryland, AS, menyebut bahwa penyimpanan karbon secara geologis di bawah tanah hanya mampu menurunkan suhu global sekitar 0,7°C.

Kapasitas nyata jauh di bawah perkiraan

Menurut Mongabay, berbagai penelitian selama ini memperkirakan rongga bawah tanah Bumi mampu menampung 8.000–55.000 gigaton CO₂, seolah menawarkan solusi hampir tak terbatas untuk mencapai emisi net-zero. Namun, studi terbaru Gidden dan timnya menantang klaim tersebut.

“Kita tahu bahwa penyimpanan karbon secara geologis kemungkinan besar akan menjadi salah satu instrumen penting untuk mencapai target net-zero dan emisi CO2 net-negatif,” jelas Gidden kepada Mongabay.

Dalam studi tersebut, para penulis memetakan lokasi potensial penyimpanan karbon di seluruh dunia dan menemukan total 11.800 gigaton CO₂ ruang geologis yang mungkin digunakan. Setelah mempertimbangkan wilayah berisiko seperti zona rawan gempa, daerah sumber air tanah, dan area dalam radius 25 kilometer dari permukiman, kapasitas riil turun drastis menjadi hanya sekitar 1.460 gigaton CO₂.

Perhitungan baru itu menghasilkan proyeksi bahwa penyimpanan karbon global hanya mampu menurunkan suhu bumi sekitar 0,7°C — jauh di bawah estimasi lama yang menyebut bisa mencapai 5–6°C.

Gidden melanjutkan bahwa cara-cara lain masih menyerap karbon lebih banyak, misalnya melalui hutan dan ekosistem daratan lainnya saat ini yang menurutnya masih lebih besar daripada metode manapun yang ada. (Hartatik)

Foto banner: Gambar dibuat oleh DALL-E OpenAI melalui ChatGPT (2024)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles