Jakarta – PLN Indonesia Power (PLN IP) terus berinovasi dalam meningkatkan efisiensi dan keandalan operasional pembangkit listriknya melalui penerapan sistem digitalisasi canggih bernama Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC).
Menurut PLN IP dalam pernyataan tertulis Selasa, 1 Oktober, sistem ini mampu memantau lebih dari 21 gigawatt (GW) daya dari berbagai teknologi pembangkit listrik di 35 Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) serta 1 Unit Bisnis Pemeliharaan (UBH) di seluruh Indonesia. REOC juga mengelola lebih dari 90.000 parameter secara real-time, membantu PLN IP dalam menganalisis kinerja dan mengoptimalkan operasional pembangkit.
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa REOC merupakan hasil dari transformasi digital yang dikembangkan oleh tim insinyur terbaik PLN IP. “REOC adalah bagian dari inovasi dan efisiensi yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Sistem ini memungkinkan pemantauan operasional pembangkit secara real-time, yang tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga efektivitas dalam pengelolaan pembangkit,” ujarnya..
Edwin menambahkan, dengan adanya REOC, PLN IP dapat memonitor seluruh pembangkit secara terintegrasi, sehingga mempermudah dalam mengidentifikasi potensi masalah dan melakukan perbaikan lebih cepat.
“REOC membantu kami tidak hanya dalam meningkatkan efisiensi, tetapi juga menurunkan biaya operasional dan meningkatkan pendapatan perusahaan,” jelasnya.
Dalam sebuah diskusi dengan eksekutif dari Gulf Energy Development Public Company Limited, perusahaan energi asal Thailand, Edwin memperkenalkan REOC sebagai inovasi digital di bidang pembangkitan listrik yang mampu memberikan dampak positif bagi operasional perusahaan. “Sistem ini tidak hanya bermanfaat untuk PLN IP, tetapi juga menarik minat perusahaan energi internasional untuk belajar dan bekerja sama dengan kami,” tambah Edwin.
Kolaborasi dengan Gulf Energy
Wakil Direktur Utama Gulf Energy, K Ravi Kurmarohita, mengungkapkan kekagumannya terhadap transformasi digital yang telah diterapkan oleh PLN IP.
“Kami sangat terkesan dengan bagaimana PLN IP mengelola pembangkit listriknya menggunakan REOC. Ini merupakan kesempatan besar bagi kami untuk belajar dan kami berharap dapat berkolaborasi dalam waktu dekat,” ungkapnya.
Diskusi ini juga menampilkan simulasi langsung tentang cara kerja REOC dalam memantau dan mengoptimalkan kinerja pembangkit listrik di seluruh Indonesia. Teknologi canggih yang digunakan REOC membantu memastikan efisiensi dan keandalan pembangkit, sekaligus mendukung PLN IP dalam menghadapi tantangan industri energi yang semakin kompleks.
PLN Indonesia Power terus berupaya melakukan transformasi digital sebagai bagian dari strategi untuk memperkuat bisnisnya di pasar global. REOC, sebagai salah satu inovasi utama, memainkan peran penting dalam mendukung visi perusahaan untuk menjadi pemain utama di industri pembangkitan listrik. “Kami percaya bahwa dengan inovasi teknologi seperti REOC, PLN IP dapat terus berkembang dan bersaing di pasar global,” kata Edwin.
PLN IP juga terus melakukan pengembangan dan peningkatan pada sistem REOC untuk memastikan bahwa teknologi ini tetap relevan dan mampu menjawab tantangan masa depan. Dengan fokus pada efisiensi, keandalan, dan keberlanjutan, PLN IP optimis bahwa REOC akan menjadi kunci dalam meningkatkan daya saing perusahaan di kancah internasional.
Transformasi ini tidak hanya memperkuat posisi PLN IP di industri ketenagalistrikan nasional, tetapi juga membuka peluang untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan energi internasional seperti Gulf Energy, yang tertarik untuk belajar dari inovasi digital yang telah diterapkan di Indonesia.
Dengan demikian, REOC bukan hanya menjadi simbol transformasi digital bagi PLN IP, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa inovasi teknologi dapat memberikan nilai tambah signifikan dalam menghadapi tantangan industri energi di masa depan. (Hartatik)
