Jakarta – Dusun-dusun terisolir di Cilacap, Jawa Tengah yang selama ini tidak dialiri listrik, kini dapat menikmati listrik yang berasal dari energi terbarukan. Demikian yang dikabarkan oleh Pertamina dalam keterangan tertulis Kamis (7/7).
Dusun Bondan, sebuah dusun kecil di Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap, Jawa Tengah sekarang tidak lagi terisolir setelah hadirnya energi surya dan energi bayu (angin). Selama bertahun-tahun, dusun ini hidup tanpa listrik, dan hanya mengandalkan lampu minyak tanah.
Pada 2010, dusun ini menyalur listrik dari tetangga desa yakni Desa Grugu, Kecamatan Kawunganten. Dengan menggunakan kabel yang ditopang dengan tiang bambu sepanjang 5 kilometer, hanya digunakan sebatas untuk penerangan dan arus listriknya tidak stabil.
Perubahan mulai terjadi pada 2017, ketika Pertamina RU IV Cilacap mengenalkan masyarakat setempat dengan teknologi hybrid energy one pool (Heop) yakni menggabungkan antara panel surya dengan kincir angin. Pjs Vice President Corporate Communication Pertamina, Heppy Wulansari mengatakan, sebagai pilot project, Heop memang mampu menjadi salah satu jawaban atas persoalan pasokan listrik di dusun setempat.
Desa Ujung Alang termasuk Desa Energi Berdikari yang menjadi bagian program pengembangan energi baru terbarukan Pertamina berbasis CID (Community Involvement Development).
Energi listrik berteknologi Heop ini bersumber dari 15 kincir angin dan 24 solar panel, penghasil energi yang ditampung di dalam storage penyimpanan daya. Dari keseluruhan kincir dan solar panel dapat menghasilkan daya sebesar 16.200 WP (Watt Peak) yang disimpan di storage masing-masing dan dialirkan menggunakan kabel ke 78 Rumah tangga, 1 sekolah, 1 masjid dan 2 rumah produksi.
“Tak hanya menghasilkan energi, teknologi ini mengurangi hingga 126,4 ton CO eq/tahun. Inilah wujud komitmen Pertamina dalam mencegah perubahan iklim dan pemanasan global,” terang Heppy.
Lebih lanjut, Program Desa Energi Berdikari bertujuan meningkatkan akses masyarakat di desa terpencil dan terisolasi terhadap energi yang ramah lingkungan, terjangkau dan berkelanjutan. Program ini juga sekaligus untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sehingga lebih sejahtera.
Pengembangan Desa Energi Berdikari Cilacap memanfaatkan sumber energi surya dan angin yang tersedia sepanjang tahun. Adapun Desa Ujung Alang merupakan desa terisolasi, di mana 80 persen penduduknya bekerja sebagai nelayan musiman dan buruh tambak. Terbatasnya akses listrik, transportasi dan komunikasi membuat desa ini tertinggal dibanding desa lainnya. Desa ini gelap gulita kala malam hari, karena tidak tersedia listrik.
“Pemanfaatan EBT merupakan komitmen Pertamina pada dunia untuk mengurangi emisi GRK sebesar 30% pada tahun 2030. Pertamina menargetkan menargetkan peningkatan total kapasitas EBT menjadi 10,2 Gigawatt pada tahun 2026,” ujar Heppy.
Menurut Heppy, Pertamina memiliki Program Desa Energi Berdikari tahun 2021 sebanyak 19 program meliputi energi surya 10 program, energi mikrohidro 2 program, energi biodiesel 2 program dan energi biogas sebanyak 5 program. (Hartatik)
Pada tahun 2022, Pertamina melanjutkan program Desa Energi Berdikari sebanyak 40 program, terdiri energi surya 28 program, energi microhydro 2 program, energi biogas 6 program dan energi dari pengolahan sampah 4 program.
“Pertamina akan terus meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan sebagai bagian dari transisi energi menuju energi bersih sejalan dengan tren global,” tukasnya. (Hartatik)
Foto banner: Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Bayu program bantuan Pertamina RU IV Cilacap membuat Dusun Bondan di di Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap, Jawa Tengah tidak lagi gelap dan terisolir. (Sumber: Dok Pertamina)