Jakarta – PT PLN Energi Primer (PLN EPI) dan PT Energi Mineral Langgeng (EML) telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) untuk wilayah South East Madura untuk penuhi kebutuhan mendesak di Madura yang selama ini bergantung pada pasokan gas dari pulau Jawa, menurut juru bicara PLN EPI, Senin 24 Maret.
Direktur PT Energi Mineral Langgeng, Kikin Abdul Hakim, menambahkan bahwa kerja sama dengan PLN EPI telah berjalan sejak 2013 meskipun menemui berbagai tantangan. “Pada tahap awal, pasokan gas dari ENC adalah sekitar 7 BBTUD, dan kami menargetkan agar angka tersebut terus meningkat hingga mencapai 30 BBTUD,” ungkap Kikin.
Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, mengungkapkan bahwa inisiatif ini merupakan hasil dari perencanaan yang telah dimulai sejak delapan tahun lalu.
Proyek ini diharapkan mulai mengalirkan gas dari Lapangan ENC pada 31 Oktober 2025. Menurut Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero), Hartanto Wibowo, keberadaan pembangkit gas baru ini akan meningkatkan keandalan pasokan dan memperbaiki ketidakstabilan tegangan listrik di Madura.
“Kehadiran pembangkit ini akan membantu meningkatkan kapasitas dan mendukung perekonomian Madura, sekaligus memberikan manfaat langsung bagi masyarakat setempat,” jelas Hartanto.
Rayendra Sidik, Kepala Divisi Komersialisasi Minyak dan Gas Bumi SKK Migas, juga menegaskan komitmen untuk mengoptimalkan potensi gas dalam negeri bagi sektor kelistrikan. “Kami mendukung penuh upaya pemenuhan kebutuhan gas untuk pembangkit listrik, sehingga di masa mendatang Madura akan mendapatkan pasokan dan tegangan listrik yang lebih terjamin,” katanya.
Dengan penandatanganan PJBG ini, diharapkan Madura tidak lagi mengalami kendala pasokan listrik yang selama ini menjadi tantangan utama, dan pertumbuhan ekonomi daerah dapat didorong secara berkelanjutan. (Hartatik)
Foto banner: Gambar dibuat menggunakan OpenAI DALL·E via ChatGPT (2024)
