PGN prioritaskan pengembangan gas bumi di 14 kawasan industri Sulawesi

Jakarta – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memprioritaskan 14 kawasan industri di wilayah Sulawesi, sejalan dengan strateginya untuk memperluas akses energi bersih dan ramah lingkungan di Indonesia bagian tengah dan timur, dengan fokus utama pada peningkatan infrastruktur dan jaringan distribusi gas bumi.

Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko, menyatakan bahwa PGN terus mencari mitra strategis untuk mengoptimalkan penyediaan pasokan dan pengembangan infrastruktur gas yang lebih terintegrasi di kawasan tersebut.

“Kami memandang kawasan industri di Sulawesi memiliki potensi permintaan yang besar. Dengan memanfaatkan gas bumi, diharapkan dapat menciptakan efek ganda yang positif bagi masyarakat sekitar,” ujar Arief dalam keterangan resmi, Minggu, 6 Oktober.

Arief menambahkan bahwa PGN tidak hanya menyediakan gas bumi melalui jaringan pipa, tetapi juga menawarkan LNG (Liquefied Natural Gas) dan CNG (Compressed Natural Gas) yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan industri di kawasan tersebut. Untuk mendukung pertumbuhan industri lokal, PGN baru-baru ini melakukan reaktivasi di Kawasan Timur Indonesia (KTI), yang juga mencakup Sulawesi, sebagai upaya meningkatkan distribusi energi domestik.

“Dengan reaktivasi ini, PGN akan lebih efektif dalam menangkap peluang di pasar Sulawesi dan mempercepat pengembangan market gas bumi di wilayah ini,” jelas Arief.

PGN terus berkoordinasi dengan pemerintah, termasuk Kementerian Perindustrian, untuk mendukung peta jalan pengembangan infrastruktur gas bumi di kawasan industri yang ada. Dari 50 kawasan industri yang diidentifikasi, 14 di antaranya yang terletak di Sulawesi menjadi prioritas untuk pengembangan infrastruktur gas bumi.

Selain itu, anak usaha PGN juga berperan penting dalam ekspansi pasar di Sulawesi. PGN menegaskan bahwa pihaknya siap untuk mengembangkan berbagai proyek, seperti jasa EPC (Engineering, Procurement, and Construction), properti, telekomunikasi, dan layanan lainnya yang mendukung penggunaan gas bumi sebagai energi bersih.

Seiring dengan portofolio yang dimiliki, PGN telah menyalurkan LNG ke sejumlah fasilitas di Sulawesi, termasuk smelter di Sulawesi Tenggara. Gas bumi ini dikirim dari Kalimantan Utara menggunakan 25 unit isotank berukuran 40 kaki, menunjukkan kemampuan PGN dalam menyediakan energi beyond pipeline yang dapat diandalkan.

“PGN akan terus mengembangkan pengiriman gas bumi dengan berbagai moda transportasi, sesuai dengan kebutuhan industri di wilayah ini. Langkah ini adalah wujud komitmen kami untuk memperkuat penggunaan energi ramah lingkungan di Sulawesi dan Indonesia bagian tengah serta timur,” tutup Arief.

Dengan pengembangan infrastruktur gas bumi ini, PGN berharap dapat mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi di Sulawesi, sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang lebih berdampak negatif terhadap lingkungan. (Hartatik)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles