PGN akan bangun pipa gas Tegal–Cilacap, kurangi emisi nasional

Jakarta – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), subholding gas PT Pertamina (Persero), tengah menggarap salah satu proyek strategis pembangunan pipa gas Tegal–Cilacap, yang ditargetkan memperkuat pasokan energi bersih bagi sektor industri di Jawa Tengah dan sekitarnya.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari, dalam keterangan tertulis, Senin, 4 Agustus, menjelaskan bahwa gas bumi menjadi komponen vital dalam bauran energi nasional, terutama menjelang target 2025 di mana proporsi gas bumi ditargetkan mencapai 22%.”Pembangunan pipa gas ini akan menjadi tulang punggung perluasan distribusi energi rendah karbon ke sektor-sektor penting,” ujar Rosa

Proyek pipa Tegal–Cilacap merupakan bagian dari prioritas PGN dalam lima tahun ke depan untuk memperkuat distribusi gas bumi nasional. Proyek ini akan memperluas jangkauan pasokan energi ke kawasan industri di Cilacap yang selama ini mengandalkan sumber energi beremisi tinggi.

PGN juga menargetkan pengurangan emisi karbon secara langsung lewat program jaringan gas rumah tangga (jargas). Hingga 2024, lebih dari 815 ribu sambungan rumah tangga telah tersambung dengan total panjang pipa mencapai 20.000 km.

“Dengan target tambahan 450 ribu sambungan rumah tangga dalam lima tahun ke depan, kami memperkirakan potensi pengurangan emisi karbon mencapai 380 ribu ton CO₂ per tahun di 2034,” jelas Rosa.

Dorong energi terbarukan lewat biomethane dan hidrogen

Tak hanya fokus pada gas bumi, PGN kini melangkah ke lini energi terbarukan. Salah satunya adalah biomethane, energi yang dihasilkan dari limbah pertanian seperti jerami, sawit, dan kotoran ternak. Energi ini akan dimurnikan dan disuntikkan ke jaringan pipa gas eksisting. “Kami targetkan biomethane akan on stream pada 2027 sebagai bagian dari inisiatif net-zero emission,” kata Rosa.

Selain itu, PGN juga mengembangkan potensi hidrogen hijau (green hydrogen) dan amonia sebagai alternatif energi masa depan. Untuk pengembangan ini, PGN mengadopsi pendekatan kemitraan strategis agar proses masuk ke sektor baru dapat berjalan dengan mitigasi risiko yang lebih matang.

PGN juga tengah mempersiapkan infrastruktur penyimpanan LNG dan regasifikasi di Pulau Jawa, guna mengamankan pasokan gas cair dari Indonesia timur ke wilayah dengan permintaan tinggi. Sedangkan untuk Compressed Natural Gas (CNG), fokus distribusinya diarahkan ke sektor UMKM, hotel, restoran, dan kafe, yang dinilai paling membutuhkan energi bersih dengan biaya efisien.

“Pemanfaatan LNG dan CNG secara terintegrasi juga akan mendukung program pemerintah untuk mengurangi beban subsidi energi,” tambah Rosa.

Menurut Rosa, semua langkah PGN ini diarahkan untuk memperkuat peran gas bumi sebagai energi transisi menuju sistem energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. (Hartatik)

Foto banner: Gambar dibuat oleh DALL-E OpenAI melalui ChatGPT (2025)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles