Jakarta – Dalam Pertemuan Tingkat Tinggi (HLM) perdana Forum AIS yang diselenggarakan pada 10-11 Oktober di Badung, Bali, 32 negara peserta dan empat organisasi internasional berkumpul di bawah bendera “Memupuk Kolaborasi, Memungkinkan Inovasi, untuk Lautan dan Masa Depan Kita,” demikian laman resmi acara tersebut. Pertemuan ini bertujuan untuk mengadopsi Deklarasi Pemimpin tentang Solidaritas Negara Kepulauan dan Negara Kepulauan.
Selama acara berlangsung, ada tiga pesan utama yang muncul: komitmen terhadap solidaritas, kesetaraan, dan inklusivitas, memprioritaskan kerja sama yang disesuaikan dengan kebutuhan penerima bantuan, serta membangun kerangka kerja sama yang kuat untuk mengatasi tantangan di masa depan.
Acara pembukaan HLM Forum AIS yang pertama kali diadakan ini dihadiri oleh para delegasi yang antusias. Khususnya, Forum AIS memperkenalkan acara-acara sampingan seperti AIS Blue Hub dan program-program AIS Research and Development (R&D) Center, yang semakin menyoroti pentingnya pertumbuhan biru yang berkelanjutan.
Ketika dunia memasuki era baru pertumbuhan ekonomi biru yang berkelanjutan, pertemuan ini menekankan tanggung jawab bersama untuk memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal, terutama negara-negara kepulauan dan negara kepulauan, yang sering kali paling rentan terhadap perubahan iklim. Negara-negara ini, yang sering kali terdiri dari negara-negara yang paling tidak berkembang, harus mendapatkan manfaat dari lanskap ekonomi biru yang terus berkembang.
Para delegasi di HLM berkomitmen untuk mempromosikan solidaritas dan kolaborasi dalam mengatasi tantangan perubahan iklim, terutama yang berdampak pada sektor kelautan. Dalam konferensi pers, H.E. Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Indonesia, menekankan pentingnya melibatkan semua pemangku kepentingan dalam upaya ini.
Pertemuan Tingkat Tinggi ke-1 Forum AIS menggarisbawahi pentingnya membina kolaborasi dan inovasi untuk mengamankan lautan dan masa depan kita karena dunia secara kolektif menghadapi tantangan yang mendesak terkait dengan perubahan iklim dan sektor kelautan. (Hartatik)