Perkuat ketahanan energi, Pertagas ekspansi ke EBT dan proyek pipa strategis

Jakarta – PT Pertamina Gas (Pertagas) menyatakan rencananya untuk memperluas usaha perusahaan ini ke proyek-proyek strategis yang mendukung transisi energi nasional, menurut juru bicara Pertagas dalam keterangan resminya, Senin, 26 Mei.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2024 yang digelar pada 22 Mei 2025, Pertagas menegaskan komitmennya untuk memperkuat ketahanan energi nasional dengan memperluas fokus bisnis ke sektor energi baru dan terbarukan (EBT).

Direktur Utama Pertagas Gamal Imam Santoso menegaskan bahwa perluasan usaha ini merupakan strategi jangka panjang perusahaan untuk mendukung keberlanjutan energi nasional. “Hal ini sejalan dengan visi kami untuk menjadi perusahaan infrastruktur energi berkelas dunia. Kami tidak hanya membangun pipa, tapi juga mendukung transisi energi dan dekarbonisasi,” ujar Gamal.

Sepanjang 2024, Pertagas melaksanakan sejumlah proyek besar yang memperkuat peran strategisnya dalam rantai pasok energi nasional. Di sektor minyak bumi, perusahaan memulai persiapan pembangunan Pipa BBM Cikampek–Plumpang bersama Pertamina Patra Niaga, yang akan mempercepat distribusi bahan bakar ke wilayah Jabodetabek.

Selain itu, instalasi Booster Pump Batang HO dan Booster Pump KBJ SLC juga telah rampung sebagai bagian dari Proyek Pipa Rokan, yang mendukung pengangkutan minyak dari Wilayah Kerja Rokan — salah satu blok produksi minyak terbesar di Indonesia.

Di sektor gas bumi, Pertagas berhasil menyelesaikan pembangunan pipa Senipah–Balikpapan, proyek penting yang menunjang efisiensi operasional Kilang Balikpapan milik Pertamina.

Pengembangan usaha ke energi bersih dan teknologi rendah karbon

Tak hanya di sektor migas, Pertagas kini menjajaki peluang pengembangan energi terbarukan dan teknologi rendah emisi. Bersama PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), perusahaan tengah melakukan studi awal pengembangan energi panas bumi.

Sementara itu, kolaborasi dengan Pertamina EP Cepu (PEPC) fokus pada pengembangan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS), sebagai bagian dari strategi dekarbonisasi nasional.

Dari sisi operasional, volume transportasi gas mencapai 560.523 MMSCF, sementara transportasi minyak tercatat 58.990 MBOE. Volume niaga gas mencapai 31.898 BBTU, pemrosesan gas 163.730 ton, dan regasifikasi LNG 53.341 BBTU sepanjang tahun 2024.

Pertagas juga mencatatkan kinerja keuangan yang mengesankan. Pendapatan perusahaan naik dari 793 juta dolar AS (sekitar Rp13,1 triliun) pada 2023 menjadi 843,45 juta dolar AS (sekitar Rp13,9 triliun) pada 2024. Laba bersih juga meningkat signifikan, dari 196,7 juta dolar AS menjadi 222,4 juta dolar AS (sekitar Rp3,7 triliun).

Pendorong utama pertumbuhan ini adalah diversifikasi bisnis yang mencakup niaga gas, regasifikasi, pemrosesan LPG, dan kini ekspansi ke EBT.

Sepanjang 2024, Pertagas memborong 116 penghargaan, termasuk tiga PROPER Emas, satu PROPER Hijau, dan satu PROPER Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan dan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan.

Kinerja internal juga menunjukkan hasil positif dengan capaian Key Performance Indicator (KPI) sebesar 112 persen, melebihi target maksimal 110 persen.

“Hal ini menjadi bukti nyata komitmen Pertagas dalam mewujudkan swasembada energi nasional melalui pengelolaan infrastruktur energi yang handal, efisien, dan berkelanjutan,” kata Gamal. (Hartatik)

Foto banner: Gambar dibuat menggunakan OpenAI DALL·E via ChatGPT (2024)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles