New Forests kumpulkan dana USD300 juta untuk investasi hutan lestari di Asia Tenggara

Perusahaan investasi modal alam yang berbasis di Jakarta-Sydney, New Forests, telah berhasil mengumpulkan dana sebesar USD300 juta melalui kemitraan dengan Oji Holdings, produsen kertas dan kemasan global, demikian disampaikan Addleshaw Goddard dalam sebuah pernyataan, awal April lalu.

Future Forest Innovations Fund adalah sebuah dana modal hijau yang berdomisili di Singapura. Perusahaan tersebut mengatakan bahwa hingga 60% dari dana tersebut dapat diinvestasikan di Asia Tenggara.

Perusahaan dana swasta yang berbasis di Inggris, Addleshaw, mengatakan dalam sebuah pernyataan tertanggal 1 April bahwa Future Forest Innovations Fund, yang akan berbasis di Singapura, dirancang untuk dapat menerima investasi lebih lanjut dari para investor institusi.

Dana di atas akan diinvestasikan pada aset-aset kehutanan yang berkelanjutan di seluruh Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Amerika Utara, Amerika Latin, dan Afrika. Pada awalnya, mereka akan menargetkan penyerapan bersih sebesar 1,5 juta ton setara CO₂ per tahun pada tahun 2030.

Jan Gruter, Kepala tim Dana Swasta Inggris di Addleshaw Goddard, berkomentar bahwa perusahaan tersebut dengan bangga mendukung New Forests dan Oji Holdings dalam mendirikan dana modal hijau ini.

“Future Forest Innovations Fund mewakili pendekatan berwawasan ke depan untuk investasi modal alam, dan kami senang dapat berperan dalam membangun kendaraan yang memanfaatkan pengalaman New Forests selama dua dekade dalam pengelolaan dana kehutanan yang berkelanjutan,” kata Gruter.

“Momentum terus terbangun di antara perusahaan-perusahaan yang ingin berinvestasi di bidang kehutanan dan solusi berbasis alam. Melalui dana ini, Oji akan secara signifikan memperluas jejak kehutanan lestari dan mempercepat kemajuan menuju tujuan dekarbonisasi di tahun 2030,” tambah Gruter.

Dana seperti ini menunjukkan bagaimana industri dapat bekerja sama dengan para pengelola modal alam untuk memberikan hasil karbon yang nyata serta mendukung keanekaragaman hayati dan ketahanan masyarakat.

Future Forests mengatakan bahwa penyelarasan modal swasta dengan iklim, keanekaragaman hayati, dan hasil-hasil bagi masyarakat mencerminkan inovasi dalam proyek-proyek investasi hijau di Asia Tenggara.

Hutan lestari

Future Forests Fund mengatakan di situs webnya pada akhir Maret bahwa mereka sedang berusaha untuk mendapatkan hak untuk mengelola sebuah konsesi hutan secara berkelanjutan yang terletak di Kalimantan.

Dikatakan bahwa konsesi tersebut mencakup area yang telah ditebang. Hutan yang tersisa bervariasi dari yang sangat terdegradasi hingga hutan primer.

Dikatakan bahwa hutan Dipterokarpa dataran rendah di daerah tersebut membentuk ekosistem yang sangat beragam hayati di pulau tersebut dan termasuk di antara hutan yang paling terancam di dunia karena kerentanan lingkungan dan nilai kayunya.

Future Forests Fund mengatakan bahwa mereka bermaksud untuk mengimplementasikan serangkaian kegiatan yang komprehensif untuk menghijaukan kembali area yang paling terdegradasi di dalam konsesi dengan spesies asli yang beragam, memperkaya dan merestorasi area yang telah ditebang sebelumnya, serta melindungi dan melestarikan hutan-hutan primer yang masih ada.

Dalam pengembangan terkait, perusahaan sebelumnya telah menandatangani kesepakatan untuk bermitra dengan Yayasan Hutan Tropis Indonesia (TFF) untuk mempromosikan penerapan praktik-praktik terbaik dalam pengelolaan hutan lestari.

Kemitraan ini berfokus pada restorasi hutan alam, meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat adat, dan meningkatkan keanekaragaman hayati.

Tujuan kolaborasi ini adalah untuk meningkatkan pengelolaan hutan untuk menghasilkan manfaat iklim yang nyata, mendukung masyarakat lokal, dan menciptakan atau melindungi habitat spesies yang terancam punah, demikian pernyataan tersebut.

Future Forests Fund mengatakan bahwa mereka “sangat antusias” untuk mengintegrasikan produksi dan penggunaan biochar ke dalam kegiatannya sebagai bagian dari proyek pertamanya di Indonesia, dengan menggunakan teknik-teknik inovatif untuk mendukung pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Inisiatif ini merupakan langkah penting menuju masa depan yang berkelanjutan dan memiliki keanekaragaman hayati. (Roffie Kurniawan)

Foto banner: Gambar dibuat menggunakan OpenAI DALL·E via ChatGPT (2024)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles