Jakarta – Selain potensi energi surya yang besar yakni 3.300 GigaWatt, market Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap surya juga sangat cemerlang di masa depan. Peluang inilah yang mendasari dibentuknya Perkumpulan Pemasang PLTS Atap Seluruh Indonesia (Perplatsi).
Ketua Dewan Pembina Perplatsi, Fabby Tumiwa mengatakan, tren masyarakat menggunakan energi bersih dari tahun ke tahun semakin tinggi.
“Fenomena ini tidak bisa dibendung. Justru ini adalah peluang besar bagi industri energi baru terbarukan,” ujar Fabby dalam keterangan tertulis saat deklarasi Perplatsi, Rabu (27/7).
Lebih lanjut, Fabby menyampaikan, Perplatsi dibentuk untuk mewadahi para pemasang PLTS atap yang mempunyai semangat mengembangkan ekosistem PLTS di Indonesia. Sementara itu, I Gusti Erlangga, pelaku usaha BTI Energi di Bali mengatakan, pertumbuhan energi terbarukan tidak akan dapat tercapai tanpa kolaborasi semua pihak termasuk PLN dan Kementerian Lembaga terkait. Karena itu Perplatsi mendorong agar adanya sinergi dengan pihak terkait agar tercapai sebuah iklim investasi yang kondusif dan tentunya dapat bermanfaat dalam memberikan asas kepastian pelayanan kepada masyarakat khususnya di PLTS Atap.
“Kami mengimbau seluruh pelaku usaha PLTS Atap agar bisa bergabung dengan Perplatsi, sehingga menjadi wadah yang efektif dalam membela kepentingan industri dan pelaku usaha energi terbarukan pada khususnya. Perplatsi ini rumah bagi ribuan pelaku usaha yang meningkat tajam akibat booming energi terbarukan PLTS di Indonesia, apalagi Bali akan menjadi ajang tuan rumah G20 bagi dunia November nanti,” terang Gusti.
Menurutnya, Perplatsi siap untuk menjadi mitra kerja yang efektif bagi PLN. Tentunya yang sejalan dengan kepentingan dan harkat hidup orang banyak, baik di sisi pengguna maupun terkait langsung maupun tidak langsung pelaku industri energi terbarukan PLTS Atap. (Hartatik)
Foto banner: New Energy Nexus (NEX) Indonesia, didukung oleh IKEA Foundation, membagi dana investasi ke empat perusahaan solar panel. (Source: NEX Indonesia)