Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia telah meluncurkan Profil Aksi Mitigasi Karbon Biru Lamun dalam rangkaian side events Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum yang berlangsung di Badung, Bali, Senin, 9 Oktober.
Inisiatif peluncuran dokumen ini adalah bagian dari strategi pemerintah Indonesia dalam menghadapi perubahan iklim dan meningkatkan pemanfaatan potensi karbon biru.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan pentingnya Indonesia sebagai pemilik 17 persen cadangan karbon biru global. “Indonesia memiliki peluang besar untuk memanfaatkan ekosistem karbon biru sebagai salah satu solusi dalam mengatasi perubahan iklim,” ujar Trenggono dalam keterangan tertulis.
Profil Aksi Mitigasi Karbon Biru Lamun diharapkan akan berperan sebagai panduan dalam upaya melestarikan dan memulihkan habitat karbon biru. Ekosistem karbon biru memiliki peran kunci bagi komunitas pesisir yang dapat terkena dampak dari berbagai risiko terkait perubahan iklim seperti cuaca ekstrem, badai, erosi, banjir, dan lainnya.
Menteri Trenggono menjelaskan bahwa Profil Aksi Mitigasi Karbon Biru Lamun akan mendukung peningkatan target Kontribusi Nasional (NDC) Indonesia. Dalam rangka Profil Aksi Mitigasi Karbon Biru Lamun, Indonesia akan fokus pada regulasi penggunaan ruang laut dan restorasi padang lamun. Hasilnya diharapkan akan menciptakan penurunan emisi karbon yang signifikan pada tahun 2030.
KKP mengembangkan aplikasi yang akan memudahkan masyarakat untuk terlibat dalam monitoring aktivitas karbon biru di Indonesia, serta pembangunan Blue Carbon Room sebagai pusat pemantauan. “Indonesia memiliki sekitar 11,5 persen dari seluruh luas area lamun di dunia. Oleh karena itu, pengembangan karbon biru di Indonesia harus memperhitungkan pentingnya ekosistem lamun sebagai bagian kunci dari penyangga karbon biru,” sambungnya. (Hartatik)
Foto banner: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan Profil Aksi Mitigasi Karbon Biru Lamun pada pelaksanaan side events Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum, Senin (9/10) di Bali. (Dok Sekretariat AIS Forum)