Jakarta – Proyek LNG Abadi di Blok Masela telah memasuki babak baru dengan dimulainya pekerjaan desain awal untuk fasilitas gas darat, menurut Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada hari Rabu, 9 April.
Langkah ini, yang dipimpin oleh INPEX Masela, menandai kemajuan yang signifikan dalam mengembangkan salah satu proyek energi utama di Indonesia. Fokus saat ini adalah memilih sistem terbaik untuk mengubah gas alam menjadi bentuk cair dan mesin-mesin yang akan menggerakkan fasilitas tersebut.
“Kami melihat momentum ini sebagai sinyal positif bagi kelanjutan proyek Lapangan Abadi yang sangat dinanti-nantikan dalam mendukung ketahanan energi nasional,” ujar Kepala SKK Migas Djoko Siswanto.
“Saya berharap inisiatif ini dapat mempercepat kemajuan Lapangan Abadi ke tahap-tahap selanjutnya. Targetnya adalah untuk mengirimkan LNG tepat waktu, sesuai anggaran dan sesuai jadwal,” katanya.
Pihak berwenang melihat hal ini sebagai tanda yang kuat bahwa proyek yang telah lama ditunggu-tunggu ini mengalami kemajuan dan dapat membantu meningkatkan ketahanan energi negara.
Tahap ini juga akan membantu mempersiapkan langkah selanjutnya dalam konstruksi dan investasi. Para pejabat berharap dapat membuat keputusan akhir tentang proyek ini pada tahun 2026. Mereka juga mendorong kemajuan dalam perizinan dan kesepakatan bisnis yang diperlukan untuk mendukung proyek ini.
Setelah beroperasi, kilang LNG Abadi diharapkan dapat memproduksi gas alam cair dalam jumlah besar dan memasok pasar internasional dan kebutuhan lokal. Proyek ini juga akan menyalurkan gas alam melalui jaringan pipa dan menghasilkan produk energi lainnya.
INPEX Masela memimpin proyek ini dengan dukungan mitra Pertamina Hulu Energi dan Petronas Masela. Keberhasilan proyek ini dipandang penting untuk rencana energi masa depan Indonesia. (Hartatik)
Foto banner: Gambar dibuat menggunakan OpenAI DALL·E via ChatGPT (2024)