EarthTalk®
Dari Redaksi E – The Environmental Magazine
Kepada EarthTalk: Apa hubungan antara mikroplastik dan peningkatan resistensi antibiotik?
— G.R. Symes, Tallahassee, FL
Mikroplastik adalah pecahan plastik kecil yang mencemari lautan, sungai, dan udara. Mikroplastik kini dikaitkan dengan ancaman kesehatan masyarakat yang serius yang dikenal sebagai resistensi antibiotik. Para ilmuwan telah mulai mengungkap bagaimana partikel mikroskopis ini dapat ditemukan di mana-mana, mulai dari air minum kemasan hingga darah manusia, yang mungkin mempercepat penyebaran bakteri yang kebal terhadap antibiotik.
Mengingat resistensi antibiotik sudah menjadi krisis yang terus berkembang dan berpotensi membuat infeksi umum tidak dapat diobati, peran mikroplastik dalam masalah ini menimbulkan kekhawatiran yang serius. Namun, bagaimana sebenarnya partikel-partikel kecil ini berkontribusi pada masalah yang begitu besar?
Salah satu cara mikroplastik memicu resistensi antibiotik adalah dengan bertindak sebagai “titik panas” bagi bakteri untuk berinteraksi dan bertukar gen. “Mikroplastik menyediakan permukaan bagi bakteri untuk menempel, membentuk biofilm, dan berbagi materi genetik, termasuk gen resistensi antibiotik,” kata Mengyan Li, ahli mikrobiologi lingkungan di New Jersey Institute of Technology. Ketika bakteri berkumpul pada mikroplastik di sistem air atau tanah, mereka secara aktif menularkan sifat resistensi satu sama lain dengan lebih mudah. Seiring waktu, interaksi ini menyebabkan lebih banyak jenis bakteri yang tidak lagi merespons antibiotik, sehingga infeksi menjadi lebih sulit diobati.
Selain menjadi tempat berkembang biaknya bakteri, mikroplastik juga membawa bahan kimia yang membuat masalah semakin parah. Banyak plastik mengandung bahan tambahan seperti bisphenol dan ftalat yang meningkatkan kemungkinan plastik tersebut mengalami resistensi. Mikroplastik juga dapat menyerap antibiotik dan polutan lain dari lingkungan. Hal ini membuat bakteri terpapar dengan dosis rendah obat-obatan ini dan mendorong mereka untuk beradaptasi. Kombinasi faktor ini mengubah mikroplastik menjadi inkubator kecil namun berbahaya bagi resistensi antibiotik.
Keberadaan mikroplastik di mana-mana membuat penanganan masalah ini menjadi sangat sulit. Partikel-partikel ini telah ditemukan dalam air minum, makanan laut, dan bahkan organ tubuh manusia, yang menunjukkan bahwa kita terus-menerus terpapar olehnya. Meskipun dampak kesehatan yang pasti masih dipelajari, kemampuan mereka untuk membawa bakteri resisten ke dalam tubuh manusia cukup mengkhawatirkan. Jika mikroba yang kebal antibiotik masuk ke dalam sistem pencernaan, mereka berpotensi mentransfer gen resistensi ke bakteri tubuh sendiri. Hal ini membuat risiko infeksi yang sulit diobati menjadi lebih buruk.
Mengatasi masalah ini berarti mengurangi polusi plastik di sumbernya. Para ahli menyarankan peraturan yang lebih ketat tentang sampah plastik, penyaringan yang lebih baik di pabrik pengolahan air, dan lebih banyak penelitian tentang alternatif yang dapat terurai secara hayati. Selain itu, upaya memerangi resistensi antibiotik juga menjadi lebih penting dari sebelumnya. Meskipun mikroplastik mungkin terlihat kecil dan tidak signifikan, perannya dalam krisis resistensi antibiotik global jelas tidak kecil.
KONTAK: Mikroplastik Bisa Memicu Resistensi Antibiotik.
EarthTalk® diproduksi oleh Roddy Scheer & Doug Moss untuk organisasi nirlaba 501(c)3 EarthTalk. Lihat lebih lanjut di https://emagazine.com. Untuk berdonasi, kunjungi https://earthtalk.org. Kirim pertanyaan ke: question@earthtalk.org.
Foto banner: pexels.com