Jakarta – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menandatangani kerjasama dengan PT Pupuk Sriwidjaja, PT Rekayasa Industri, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), dan Lemigas di Gedung Patra Graha, Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (16/8) untuk mengembangkan penelitian serta teknologi diesel biohidrokarbon dan bioavtur.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan dalam keterangan tertulis bahwa penandatanganan ini sebagai komitmen Pertamina dalam energi transisi dengan cara mengembangkan sumber daya nabati yang banyak tersebar di Indonesia.
“Kedaulatan energi harus kita wujudkan dengan memanfaatkan sumber daya nabati yang harus menjadi dasar untuk pengembangan energi ke depan. Jika itu terwujud maka kemerdekaan ini bisa kita wujudkan sebagai kedaulatan energi,” ujar Nicke.
Sementara Direktur Utama PT KPI, Taufik Aditiyawarman menjelaskan, dari banyaknya potensi energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia, green energy merupakan satu dari strategi bisnis yang sesuai dengan PT KPI. “Pembangunan hydrotreated vegetable oil (HVO) merupakan langkah konkret dalam penyempurnaan teknologi HVO dan turunannya,” ujarnya.
Diharapkan, lanjutnya, Indonesia akan menjadi leader demo plant (proyek percontohan) ini. Taufik menegaskan, KPI siap mendukung tidak hanya menyediakan lahan, tapi utilitas, tenaga kerja, dan semuanya. “Kami komitmen menerapkan standar dalam mengelola kilang untuk kelancaran operasi demo plant, karena ini akan terintegrasi oleh RU IV Cilacap,” tuturnya.
Direktur EBTKE Kementerian ESDM, Edi Wibowo menambahkan, untuk menuju target bauran energi Indonesia, maka teknologi dan inovasi yang muncul dan strategi untuk memanfaatkan nabati patut dikembangkan. Seperti yang dilakukan Pertamina dengan penelitian dan pengembangan teknologi diesel biohidrokarbon dan bioavtur. (Hartatik)
Foto banner: Seremoni penandatanganan perjanjian penelitian dan pengembangan teknologi diesel biohidrokarbon dan bioavtur. Selasa, 16 Agustus 2022. (Sumber: Pertamina)