
Jakarta – Serangkaian bencana hidrometeorologi, termasuk banjir dan cuaca ekstrem, telah melanda beberapa daerah di Indonesia dalam beberapa hari terakhir, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dalam pernyataannya tanggal 25 April.
Di Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, curah hujan yang tinggi pada hari Kamis, 24 April, memicu banjir di empat desa di Kecamatan Kao Barat. Otoritas setempat melaporkan bahwa sekitar 100 rumah terendam banjir, dengan kerusakan yang juga menimpa sebuah tanggul, dua fasilitas pendidikan, dan tiga tempat ibadah. Namun, BNPB mengkonfirmasi bahwa banjir telah surut dan situasi telah terkendali.
Sementara itu, di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, hujan deras disertai angin kencang menerjang Kecamatan Tambakromo pada hari Rabu, 23 April, dan merusak 94 rumah di dua desa: Tambahagung dan Kedalingan. Tim darurat sedang melakukan penilaian cepat dan membersihkan puing-puing dari daerah yang terkena dampak.
Di Provinsi Lampung, hujan deras menyebabkan banjir di Kabupaten Pesawaran pada Senin dini hari, 21 April. Bencana ini berdampak pada 774 rumah di tiga kecamatan: Padang Cermin, Marga Punduh, dan Way Khilau. Selain itu, dua tanggul dan satu jembatan mengalami kerusakan. Hingga Selasa pagi, 22 April, banjir di beberapa daerah masih menggenang dengan ketinggian antara 30 hingga 80 cm.
BNPB telah meminta masyarakat untuk tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan, terutama karena negara ini terus menghadapi risiko dari curah hujan yang tinggi. Warga disarankan untuk mengungsi ke lokasi yang lebih aman jika hujan lebat berlangsung lebih dari satu jam dan jarak pandang di bawah 100 meter. Pemerintah daerah juga diminta untuk memastikan kesiapan sumber daya dan personil darurat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menyatakan bahwa 95 persen bencana di Indonesia merupakan bencana hidrometeorologi dan menekankan pentingnya mengadaptasi sistem perlindungan bencana di tengah meningkatnya bencana yang disebabkan oleh perubahan iklim. (nsh)
Foto banner: Banjir yang melanda Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat, Senin (21/4). (Sumber: BPBD Kabupaten Sanggau)