2050, bauran energi fosil masih 69 persen

JAKARTA – Dewan Energi Nasional (DEN) mengungkapkan, bauran energi fosil masih mendominasi hingga 2050 mendatang. Bahkan porsinya masih mencapai 69 persen. Hal tersebut tertuang dalam target Kebijakan Energi Nasional (KEN).

“Target bauran EBT (energi baru terbarukan) hanya sebesar 31 persen sampai 2050. Komposisi energi batu bara sebesar 25 persen, minyak bumi 20 persen, dan gas sebesar 24 persen. Energi fosil masih menjadi andalan dengan porsi 69 persen,” ungkap Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto dalam diskusi Forum Energizing Indonesia bertajuk Migas dan Transisi Energi, Kamis (17/3).

Menurutnya, Indonesia masih akan bergantung dengan energi fosil hingga 30 tahun ke depan. Menganut politik bebas aktif, Djoko berpendapat pemerintah bebas menggunakan energi dalam negeri sekaligus aktif mengikuti perjanjian dunia di bidang energi.

Salah satu peran Indonesia di global adalah ambil bagian dari Paris Agreement, di mana pemerintah menyanggupi transisi energi menuju EBT dengan target 23 persen pada 2025 dan 31 persen pada 2050.

“Saat ini, realisasi bauran EBT di Indonesia baru 11,7 persen, sehingga RI dicap sebagai negara paling terbelakang di Asia Tenggara dari sisi transisi energi,” imbuhnya.

Menurut laporan terbaru International Institute for Sustainable Development (IISD), salah satu faktor yang membuat transisi EBT Indonesia lambat adalah minimnya investasi. IISD mencatat Indonesia hanya menggelontorkan investasi 1,51 miliar USD atau sekitar Rp21,69 triliun untuk pengembangan EBT pada 2021.

Angka tersebut hanya 20 persen dari total investasi yang dibutuhkan setiap tahun sejak 2021-2025. Oleh karena itu, pakar IISD mendesak Indonesia untuk lebih mempermudah mobilisasi investasi swasta dalam pengembangan EBT.

Sebelumnya, Kementerian ESDM memproyeksi Indonesia butuh dana sebesar 37 miliar USD untuk mencapai bauran energi hijau sebesar 23 persen pada 2025. Dengan demikian, Indonesia perlu berinvestasi lebih dari 8 miliar USD setiap tahun sejak 2021 sampai 2025 untuk sektor EBT. Namun, pemerintah hanya menargetkan investasi sektor EBT rata-rata 2,1 miliar USD per tahun. (Hartatik)

 

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles