Jakarta – Pada COP29, High Ambition Coalition for Nature and People (HAC for N&P), sebuah kelompok antar pemerintah yang beranggotakan 120 negara, menegaskan kembali komitmennya untuk melestarikan dan mengelola setidaknya 30% daratan dan lautan di dunia pada tahun 2030. Dalam sebuah pertunjukan persatuan yang kuat, perwakilan dari 25 negara menandatangani sebuah pernyataan baru dalam sebuah konferensi pers di Baku, yang menekankan dedikasi mereka terhadap aksi iklim dan keuangan berkelanjutan.
Gaston Browne, Perdana Menteri Antigua dan Barbuda, berbicara kepada media pada hari Rabu, 13 November, mengenai kebutuhan kritis pendanaan iklim untuk memfasilitasi transisi global ke energi terbarukan. Ia menggarisbawahi kewajiban moral dan praktis negara-negara kaya, “Banyak yang melihat pendanaan iklim sebagai pengeluaran, bukan sebagai investasi untuk planet yang lebih sehat dan berkelanjutan. Para penghasil emisi historis memiliki kewajiban moral untuk menyediakan pendanaan ini.”
Jennifer Morgan, Utusan Khusus Jerman untuk Aksi Iklim Internasional, memamerkan kemajuan Uni Eropa, dengan mencatat pengurangan emisi yang signifikan di samping pertumbuhan ekonomi. “Uni Eropa telah mengurangi emisi sebesar 37% dan meningkatkan PDB sebesar 68% dalam beberapa tahun terakhir,” ujarnya, memperkuat keyakinan koalisi bahwa kemakmuran ekonomi dan tanggung jawab terhadap lingkungan hidup dapat berjalan seiring.
Eamon Ryan, Menteri Lingkungan Hidup Irlandia, menggarisbawahi ketahanan kerangka kerja Perjanjian Paris meskipun terjadi pergeseran geopolitik. “Perjanjian Paris tetap kuat, memberikan manfaat bagi negara-negara dengan mengarah pada ekonomi yang lebih baik. Negara mana pun yang mundur berisiko tertinggal dalam ekonomi hijau yang sedang berkembang,” ia memperingatkan.
HAC tetap tidak terpengaruh meskipun ada ketidakpastian global, termasuk hasil pemilihan umum di Amerika Serikat baru-baru ini. Para pemimpin menegaskan kembali tekad mereka untuk menjaga pemanasan global di bawah 1,5°C dan meningkatkan kolaborasi internasional. Dengan waktu yang terus berdetak menuju tahun 2030, aksi kolektif koalisi ini mengirimkan pesan yang jelas: aksi iklim yang ambisius dan konservasi keanekaragaman hayati tetap menjadi yang terdepan dalam agenda global. (nsh)
Foto banner: Lamiot, CC BY-SA 3.0 <https://creativecommons.org/licenses/by-sa/3.0>, via Wikimedia Commons