Studi CCS Blok Masela tuntas, INPEX–SKK Migas pastikan kesiapan subsurface

Jakarta – Upaya penerapan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (Carbon Capture Storage/CCS) di Proyek LNG Abadi Masela telah melalui serangkaian penelitian bersama dengan LAPI ITB sejak 2022. Saat ini, INPEX Masela Ltd. dan SKK Migas menyatakan studi teknis subsurface untuk lokasi penyimpanan CO₂ telah selesai.

Deputi Eksploitasi SKK Migas, Taufan Marhaendrajana, dalam keterangan resmi, akhir pekan lalu, menyebut penyelesaian studi ini menjadi pondasi penting sebelum masuk ke tahap Front End Engineering Design (FEED).

“Studi CCS ini memastikan kesiapan geologi wilayah Maluku untuk penyimpanan karbon dan menjadi bukti komitmen Proyek Abadi Masela menuju Net Zero Emission,” ujar Taufan.

Teknologi CCS dirancang untuk menangkap emisi CO₂ dari proses produksi gas di lapangan Abadi, sehingga meningkatkan daya saing proyek secara global sekaligus mendukung target dekarbonisasi nasional.

Proyek CCS pertama untuk LNG di Indonesia

Executive Project Director INPEX Masela, Jarrad Blinco, menegaskan bahwa keberhasilan studi ini memperkuat posisi Blok Masela sebagai pionir dalam penerapan CCS di sektor LNG Indonesia.

“Proyek ini menjadi yang pertama di Indonesia yang mengintegrasikan CCS dalam pengembangan LNG. Ini langkah nyata mendukung transisi energi bersih sekaligus memastikan pasokan energi untuk negara,” kata Jarrad.

Ia juga mengapresiasi kemitraan erat dengan SKK Migas dan ITB yang memungkinkan studi diselesaikan sesuai target.

Peneliti LAPI ITB, Prof Benyamin Sapiie, menjelaskan studi yang dilakukan mencakup pemodelan 3D geomekanika, simulasi pergerakan CO₂ secara 4D, hingga pengujian laboratorium untuk memetakan risiko dan ketidakpastian dalam penyimpanan karbon.

“Hasil ini memberikan gambaran komprehensif mengenai kapasitas penyimpanan CO₂ serta keekonomian wilayah operasi,” ujarnya.

Proyek Abadi Masela ditargetkan mulai berproduksi pada 2030. Produksi LNG mencapai 9,5 juta ton per tahun, menyumbang lebih dari 10% kebutuhan impor LNG tahunan Jepang, sekaligus memperkuat ketahanan energi Indonesia.

Dengan kesiapan teknologi CCS yang semakin matang, pemerintah berharap blok strategis ini tidak hanya menjadi tumpuan suplai energi, namun juga simbol transformasi industri migas menuju operasi yang lebih rendah karbon. (Hartatik)

Foto banner: Gambar dibuat oleh DALL-E OpenAI melalui ChatGPT (2024)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles