Jakarta – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina, melalui anak usahanya, PT Gagas Energi Indonesia (PGN Gagas), menggagas dua proyek strategis baru pembangunan LNG Hub di Bandung dan Mother Station (MS) CNG di Medan. Menurut PGN dalam keterangan tertulis, Kamis, 23 Oktober, kedua proyek ini dicanangkan sebagai langkah penting dalam memperluas pemanfaatan gas bumi di berbagai sektor industri dan transportasi di Indonesia.
Direktur Utama PGN Gagas, Santiaji Gunawan, menjelaskan bahwa pengembangan infrastruktur LNG dan CNG bertujuan memperkuat rantai pasok gas bumi agar semakin inklusif dan menjangkau wilayah yang belum memiliki jaringan pipa.
“Kami ingin memastikan energi bersih berbasis gas bumi dapat dinikmati lebih luas, baik untuk industri besar, komersial, hingga UMKM. Pengembangan LNG Hub Bandung dan Mother Station CNG Medan adalah bagian dari komitmen kami memperkuat ekosistem gas nasional,” ujarnya.
LNG Hub yang dibangun di Bandung akan memiliki kapasitas 0,5 MMSCFD, dan dirancang untuk menjadi pusat penyimpanan serta distribusi Liquefied Natural Gas (LNG) di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya. Infrastruktur ini juga akan mendukung suplai energi alternatif di daerah yang belum terjangkau jaringan gas pipa PGN.
Sementara itu, Mother Station CNG Medan dengan kapasitas 1 MMSCFD disiapkan untuk memenuhi kebutuhan gas sektor industri, komersial, dan UMKM di Sumatera Utara. Proyek ini memiliki potensi pemanfaatan hingga 4,48 BBTUD, yang akan membantu mengurangi ketergantungan terhadap energi berbasis impor seperti LPG.
Selama lebih dari satu dekade, PGN Gagas dikenal sebagai pionir pengembangan Compressed Natural Gas (CNG) di Indonesia. Teknologi CNG, yang memampatkan gas bumi menjadi volume kecil tanpa kehilangan energi, terbukti efisien dan rendah emisi. Produk ini kini banyak digunakan oleh sektor industri dan transportasi sebagai pengganti bahan bakar konvensional.
Manfaat CNG juga dirasakan langsung oleh pelanggan industri, seperti PT Dharma Polimetal Tbk (Dharma Group).
“Setelah beralih ke CNG, kami merasakan efisiensi biaya operasional dan kontinuitas produksi yang lebih stabil. Energi ini jauh lebih ramah lingkungan dan mendukung keberlanjutan bisnis kami,” ujar Tony Herdian, Business Unit Head Dharma Group.
Selain memperkuat infrastruktur energi di sektor industri, PGN Gagas turut mendukung program strategis pemerintah, termasuk penyediaan energi bersih untuk dapur layanan Makan Bergizi Gratis di Batam, Bogor, dan Boyolali. PGN Gagas juga mengoperasikan 11 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di 7 provinsi, dengan 2.200 kendaraan terlayani setiap hari, serta menyiapkan Mobile Refueling Unit (MRU) untuk mendukung armada transportasi umum seperti bus kota (BRT), bajaj, dan taksi.
Menurut Santiaji, pengembangan LNG Hub dan MS CNG ini menjadi pondasi penting dalam mewujudkan sistem energi gas yang tangguh, efisien, dan berkelanjutan.
“Kami tidak hanya membangun fasilitas, tetapi juga menciptakan ekosistem yang mendorong kemandirian energi nasional. Ini adalah bagian dari transformasi menuju masa depan energi yang lebih bersih dan terjangkau,” tegasnya. (Hartatik)
Foto banner: Gambar dibuat oleh DALL-E OpenAI melalui ChatGPT (2024)


