Jakarta – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk menuntaskan kesenjangan energi dengan menargetkan 5.758 desa dan 4.310 dusun di seluruh Indonesia akan sepenuhnya teraliri listrik paling lambat pada tahun 2030, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan Kamis, 16 Oktober.
Program besar ini penting dalam mewujudkan keadilan energi nasional, agar seluruh masyarakat di daerah 3T atau terdepan, terluar, dan tertinggal dapat dilayani dengan jaringan listrik.
“Pemerataan listrik bukan hanya soal infrastruktur, tapi tentang hak warga negara untuk hidup layak. Target Bapak Presiden Prabowo adalah seluruh wilayah Indonesia terang sebelum 2030,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat meninjau pelaksanaan Program Listrik Desa (Lisdes) di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Menurut Bahlil, membangun jaringan listrik di daerah terpencil memang tidak selalu menguntungkan secara bisnis. Namun, negara tidak boleh berhenti hanya karena alasan ekonomi.
Kementerian ESDM bersama PT PLN (Persero) menargetkan hingga akhir 2025 akan membangun infrastruktur listrik di 1.285 desa, termasuk jaringan tegangan menengah sepanjang 4.770 kilometer sirkuit (kms), tegangan rendah 3.265 kms, dan gardu distribusi berkapasitas 94.040 kilovolt ampere (kVA). Lebih dari 77 ribu keluarga baru akan merasakan manfaat listrik untuk pertama kalinya melalui program ini.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, memastikan perusahaan siap menuntaskan amanat pemerintah hingga tak ada lagi titik gelap di Tanah Air. “Melalui listrik, perubahan besar bisa terjadi—dari peningkatan taraf hidup, pertumbuhan ekonomi desa, hingga pembukaan lapangan kerja baru. PLN berkomitmen menerangi seluruh negeri tanpa terkecuali,” ujarnya.
Di Desa Bandar Jaya, Musi Banyuasin, warga mulai merasakan arti nyata dari program ini. Rosidin, Kepala Desa setempat, mengaku penantian hampir satu dekade akhirnya berbuah terang.
“Selama hampir 10 tahun kami menunggu. Sekarang jaringan listrik mulai dibangun. Terima kasih kepada Presiden Prabowo dan Bapak Menteri ESDM. Ini akan mengubah kehidupan warga kami,” ungkapnya penuh haru.
Warga Dusun 4 Sungai Putih, Rohiya, juga tak kuasa menyembunyikan rasa syukurnya. Selama ini, ia bergantung pada genset kecil dengan biaya Rp25 ribu per malam untuk menyalakan lampu tiga jam setiap malam.
“Kalau sedang tidak punya uang, ya gelap-gelapan. Semoga pemasangan listrik ini cepat selesai, biar anak-anak bisa belajar malam hari tanpa takut gelap,” tuturnya. (Hartatik)
Foto banner: Gambar dibuat oleh DALL-E OpenAI melalui ChatGPT (2024)


