SKK Migas targetkan tambahan 2.000 BSCF gas dan 19 juta barel kondensat melalui South Hub

Jakarta – SKK Migas bersama sejumlah kontraktor, melalui proyek gas raksasa South Hub, menargetkan tambahan 2.000 billion standard cubic feet (BSCF) gas dan 19 juta barel kondensat dalam beberapa tahun ke depan. Proyek ini ditandai dengan penandatanganan lima perjanjian komersial yang melibatkan enam Wilayah Kerja (WK) migas, yaitu Rapak, Selat Makassar, Sepinggan Timur, Ganal, Muara Bakau, dan Ganal Barat.

Seremoni perjanjian berlangsung di Jakarta, Jumat, 3 Oktober, dihadiri Kepala SKK Migas Djoko Siswanto, Managing Director Eni Indonesia Roberto Daniele, Direktur Pertamina Hulu Energi East Sepinggan Sunaryanto, serta Country Manager Tiptop Indonesia Qin Shenggao.

Djoko Siswanto menegaskan proyek South Hub menjadi tonggak penting karena mampu menyalurkan gas ke pasar domestik maupun internasional. “Gas dari proyek ini akan diprioritaskan untuk kebutuhan di Kalimantan Timur melalui Sistem Kalimantan Timur. Sisa produksi akan diproses menjadi LNG di Kilang LNG Badak, sehingga secara langsung memperkuat ketahanan energi nasional,” jelasnya.

Menurut Djoko, proyek ini juga berfungsi mengoptimalkan pemanfaatan Floating Production Unit (FPU) Jangkrik yang telah beroperasi. Produksi gas akan bersumber dari lapangan Jangkrik, Merakes, Gendalo, Gandang, dan Maha.

Perjanjian komersial dan investasi

Dari lima perjanjian yang diteken, tiga di antaranya merupakan perjanjian fundamental komersialisasi migas untuk memberikan kejelasan hak dan kewajiban antar pihak dalam penjualan minyak dan kondensat. Dua perjanjian lainnya adalah perjanjian pengembangan LNG yang krusial dalam mendukung final investment decision (FID).

“Penandatanganan ini memberi kepastian hukum sekaligus mendorong kepastian investasi. South Hub menjadi basis kuat untuk ekspansi produksi migas Indonesia,” ujar Djoko.

Selain South Hub, Djoko mengungkapkan Eni juga tengah menyiapkan proyek lanjutan, yakni North Hub, yang ditargetkan beroperasi pada tahun 2028.

“Jika kedua hub berjalan, maka kita akan mendapat efisiensi lebih besar sekaligus manfaat ekonomi jangka panjang untuk negara dan masyarakat,” tambahnya. (Hartatik)

Foto banner: Gambar dibuat oleh DALL-E OpenAI melalui ChatGPT (2024)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles