Greenteams tekankan peran teknologi dalam mendorong dekarbonisasi industri

Kiri-kanan, Rijal Hakiki, Moderator; Maria R Nindita Radyati, PhD, President Director Institute for Sustainability and Agility (ISA); Wilson Sutarko, Co-founder & CEO GreenTeams; Novita Natalia, Co-founder Bicara Udara; Pintoko Aji, Koordinator Riset Kelompok Data dan Pemodelan, Institute for Essential Services Reform (IESR) (Sumber: GreenTeams)

Jakarta — Teknologi pemantauan emisi yang akurat dan data yang dapat diandalkan sangat penting untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan keberlanjutan lingkungan, kata Wilson Sutarko, Co-founder dan CEO Greenteams, selama diskusi lintas sektor tentang peta jalan dekarbonisasi industri Indonesia.

“Industri membutuhkan fondasi yang kokoh untuk bertransformasi. Teknologi pemantauan emisi yang akurat serta data yang kredibel menjadi kunci untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan. Langkah ini sekaligus membuka ruang bagi inovasi dan memperkuat ketahanan industri di masa depan,” kata Sutarko dalam pernyataan pada Kamis, 18 September.

Acara bertajuk “Peta Jalan Dekarbonisasi Industri di Indonesia: Strategi Menuju Net Zero 2050,” diselenggarakan di President University Convention Center di Cikarang, mengumpulkan perwakilan pemerintah, akademisi, pemimpin komunitas, dan pelaku industri. Diselenggarakan bersama oleh Greenteams, Jababeka Industrial Estate, dan Ecoxyztem, forum ini menyoroti peran krusial industri dalam transisi energi Indonesia. Industri menyumbang lebih dari 40 persen dari konsumsi energi nasional dan berkontribusi sebesar 17,5 persen terhadap PDB pada kuartal pertama 2025, menurut data yang dikutip oleh kelompok tersebut.

Para pembicara menyoroti baik peluang maupun tantangan dalam transisi tersebut. Pintoko Aji dari Institut Reformasi Layanan Esensial (IESR) menggambarkan peta jalan dekarbonisasi sebagai “bukan hanya tuntutan, tetapi juga peluang” bagi industri untuk menjadi lebih efisien dan kompetitif. Novita Natalia, Co-founder Bicara Udara, menekankan bahwa udara bersih bermanfaat bagi produktivitas dan kesehatan masyarakat, seraya mendesak penggunaan data pemantauan untuk mendesak kebijakan yang lebih kuat.

Pemerintah daerah Bekasi juga menekankan pentingnya kolaborasi. Mewakili bupati, Kepala Dinas Industri Daerah Kustanto Dwi Purnomo mengatakan bahwa wilayah tersebut dapat menjadi model untuk industri rendah emisi, dengan manfaat yang melampaui daya saing hingga kesejahteraan masyarakat.

Greenteams telah mengimplementasikan sistem pemantauan emisi dan kualitas udara yang dipatenkan di 30 provinsi di Indonesia. (nsh)

Foto banner: Willian Matiola/Pexels.com

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles