Pertamina NRE suntik USD120 juta ke Citicore Renewable Energy Filipina

Jakarta – PT Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) menggelontorkan investasi sebesar USD120 juta ke Citicore Renewable Energy Corporation (CREC), perusahaan energi terbarukan asal Filipina. Penandatanganan perjanjian pengambilan saham baru (share subscription agreement) dilakukan Kamis, 19 Juni, di Jakarta.

Melalui kesepakatan ini, Pertamina NRE menguasai 20 persen saham Citicore, sebagai bagian dari strategi ekspansi regional dan penguatan portofolio energi hijau.

“Ini bukan hanya kerja sama dua perusahaan, tapi simbol kolaborasi dua negara dalam menjawab tantangan energi masa depan. Investasi ini memperkuat posisi kami di energi terbarukan sekaligus membuka ruang bagi pengembangan teknologi dan kapasitas SDM,” kata John Anis, CEO Pertamina NRE dalam konferensi pers usai penandatanganan.

Citicore sendiri saat ini mengoperasikan 287 Megawatt (MW) kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan menargetkan ekspansi hingga 5 Gigawatt (GW) dalam lima tahun ke depan. Tahun ini, 1 GW proyek direncanakan rampung. Di luar tenaga surya, perusahaan ini juga tengah mengembangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 803 MW, di mana 543 MW sudah dalam tahap pengembangan.

“Untuk menjadikan Filipina sebagai negara ekonomi maju berbasis energi terbarukan, kami percaya kolaborasi lintas negara adalah kuncinya. Pertamina adalah mitra yang tepat bagi misi ini,” ujar Edgar Saavedra, Chairman CREC.

Dampak strategis untuk Indonesia: Industri panel surya dan kredit karbon

Investasi ini diharapkan memberikan manfaat jangka panjang bagi Indonesia, antara lain pembangunan pabrik panel surya berkapasitas 1 GWp per hari, penciptaan lapangan kerja hijau dan peningkatan TKDN, penguatan rantai pasok energi bersih, kontribusi terhadap target bauran EBT 60% pada 2034 (dalam RUPTL), serta pengembangan pasar karbon melalui proyek-proyek hijau.

Sebagai tindak lanjut, kedua perusahaan juga menandatangani framework agreement untuk menjajaki potensi pengembangan PLTS dan PLTB di Indonesia, serta proyek perdagangan kredit karbon dari energi terbarukan.

Penandatanganan ini juga disaksikan oleh pejabat tinggi kedua negara, termasuk Salyadi Saputra, Plt Direktur Utama Pertamina, dan Mylene Capongcol, Deputi Menteri Energi Filipina. Capongcol menyebut kemitraan ini sebagai tonggak penting dalam menguatkan kerja sama energi regional ASEAN.

“Kolaborasi ini bukan hanya soal mencapai target energi bersih nasional, tapi juga memperkuat solidaritas regional. Filipina berkomitmen mendukung kerja sama transisi energi lintas negara,” tegasnya.

Kerja sama ini merupakan lanjutan dari nota kesepahaman energi antara Indonesia dan Filipina yang telah diteken Januari 2024, dan mencerminkan arah kebijakan ASEAN untuk mempercepat transisi energi melalui investasi lintas batas. (Hartatik)

Foto banner: Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) and Citicore Renewable Energy Corporation (CREC), perusahaan energi terbarukan asal Filipina, menandatangani share subscription agreement atau perjanjian pengambilan bagian saham baru senilai USD120 juta pada Kamis (19/6). (Sumber: Pertamina NRE)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles