
Jakarta – ZONAEBT, startup energi terbarukan di Indonesia, secara resmi meluncurkan penjualan Sertifikat Energi Terbarukan (Renewable Energy Certificate/REC) yang dapat diakses publik melalui platform digital mereka. Menurut perusahaan ini dalam keterangan resmi, Senin, 23 Juni, REC merupakan cara baru dan praktis bagi masyarakat untuk berkontribusi pada transisi energi bersih.
Inisiatif ini menjadi jembatan partisipasi masyarakat dan pelaku usaha dalam dekarbonisasi sektor energi nasional, tanpa harus membangun instalasi energi terbarukan sendiri.
“Kami ingin membuka pintu selebar-lebarnya bagi siapa pun yang ingin ikut serta dalam transformasi energi Indonesia. REC ini adalah solusi inklusif yang sah, mudah diakses, dan terverifikasi secara digital,” ujar I Kadek Alamsta Suarjuniarta, CEO ZONAEBT.
Setiap satu REC yang ditawarkan oleh ZONAEBT mewakili 1 Megawatt-jam (MWh) energi yang dihasilkan dari sumber-sumber terbarukan seperti matahari, angin, dan air. Sertifikat ini memungkinkan pengguna, baik individu maupun korporasi, mengklaim dukungan nyata terhadap pembangkitan energi bersih.
Mekanisme sah dan terverifikasi
Untuk menjamin keabsahan dan keamanan transaksi, ZONAEBT bekerja sama dengan Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX). Selain itu, proses jual-beli REC ini telah mendapatkan izin resmi dari Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI).
“Kami memastikan proses penerbitan dan perdagangan REC mengikuti standar regulasi tinggi. Seluruh transaksi tercatat dan diverifikasi secara digital,” jelas Kadek.
Sistem pembelian, kepemilikan, hingga pelaporan REC ZONAEBT dilakukan sepenuhnya secara daring, memungkinkan siapa saja dari berbagai wilayah untuk turut serta. Platform ini juga memiliki sistem pelacakan yang menunjukkan asal energi dari tiap REC, menjamin transparansi bagi konsumen.
REC menjadi alat penting bagi perusahaan dalam memenuhi tuntutan pelaporan Environmental, Social, and Governance (ESG) serta persyaratan pasar internasional. Di sisi lain, bagi masyarakat umum, REC menawarkan cara mudah dan terjangkau untuk menunjukkan komitmen terhadap lingkungan dan pengurangan emisi karbon.
“Membeli REC tidak hanya soal pengakuan, tapi juga aksi nyata yang dapat diukur dampaknya terhadap emisi,” tambah Kadek.
Ke depan, ZONAEBT juga tengah menyiapkan pengembangan fitur analisis dampak lingkungan dari REC dan integrasi dengan sistem pelaporan karbon nasional, sebagai bagian dari upaya mendorong adopsi energi terbarukan secara lebih luas dan terstruktur.
Peluncuran produk ini menandai langkah strategis dalam membangun ekosistem energi terbarukan yang partisipatif, di mana publik bukan hanya sebagai pengguna, tapi juga aktor aktif dalam transisi energi Indonesia. (Hartatik)
Foto banner: Gambar dibuat menggunakan OpenAI DALL·E via ChatGPT (2024)