Produsen mobil asal China, BYD, akan bangun pabrik kendaraan listrik senilai USD 1 miliar tahun ini

Jakarta – Produsen kendaraan listrik (EV) asal China, BYD Auto Industry, Ltd, mengumumkan rencananya untuk menginvestasikan dana sebesar USD 1 miliar untuk membangun pabrik perakitan kendaraan listrik di Subang, Jawa Barat, pada tahun ini, yang menandakan optimisme produsen mobil tersebut terhadap pasar kendaraan listrik di Indonesia.

BYD memasuki pasar kendaraan listrik di Indonesia pada Januari 2024, dan dalam waktu satu tahun, perusahaan ini melesat menjadi salah satu penjual mobil listrik terbesar di Indonesia.

“Melalui komunikasi dengan konsumen kami di Indonesia, mereka berharap BYD dapat mendirikan pabrik di Indonesia. Oleh karena itu, kami berencana untuk membangun pabrik perakitan mobil listrik di Indonesia tahun ini,” ujar Liu Xueliang, General Manager BYD untuk Asia-Pasifik Auto, dalam sebuah wawancara dengan CNBC Indonesia pada hari Selasa, 4 Februari.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Minggu lalu, BYD mengatakan bahwa mereka menargetkan untuk mulai mengoperasikan pabrik tersebut pada tahun 2026 dan memproduksi 150.000 unit per tahun. Pada tahap awal, perusahaan akan memproduksi model mobil hibrida yang menggabungkan mesin pembakaran dengan baterai, mengadopsi kendaraan listrik hibrida plug-in (PHEV).

Saat ini, penjualan mobil listrik mencapai 5-6 persen dari total penjualan mobil di Indonesia. Banyak pengamat mengatakan bahwa tahun 2024 merupakan titik balik pasar mobil listrik di Indonesia setelah pemerintah mengeluarkan beberapa insentif fiskal.

Pada tahun 2024, total penjualan mobil listrik mencapai 42.889 unit, atau naik 151,53% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 17.062 unit dan 10.327 unit pada tahun 2022. Sementara itu, penjualan mobil hybrid mencapai 56.812 unit pada tahun 2024, naik 4,86% dari tahun 2023.

Pada tahun 2024, total penjualan mobil nasional mencapai 865.723 unit, turun 13,9% dari tahun 2023 yang mencapai 1.005.802 unit. Dengan demikian, penjualan mobil listrik (tidak termasuk hybrid) pada tahun 2024 mewakili 4,9% dari total penjualan mobil. (Roffie Kurniawan)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles