Presiden resmikan 8 PLTP, hasilkan 351,9 MW, buka 8.761 lapangan kerja

Presiden Prabowo Subianto meresmikan secara hybrid proyek pembangunan dan pengoperasian energi terbarukan di 15 provinsi, peningkatan produksi minyak sebesar 30 ribu barel dari Blok Cepu, serta peletakan batu pertama lima pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), pada Kamis (26/6). (Sumber: BPMI Setpres)

Jakarta — Presiden Prabowo Subianto meresmikan delapan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang digelar terpusat di PLTP Ijen Unit 1, Jawa Timur, Kamis, 26 Juni. Total kapasitas gabungan dari proyek-proyek tersebut mencapai 351,9 Megawatt (MW), dan diperkirakan dapat melistriki hingga 390 ribu rumah tangga di seluruh Indonesia.

Proyek-proyek ini menyedot investasi sebesar Rp23,34 triliun dan membuka 8.761 lapangan kerja, menjadikannya salah satu tonggak penting dalam pembangunan energi baru terbarukan (EBT) nasional.

“Negara yang ingin berdiri tegak harus menguasai sumber energinya sendiri. Kita diberi anugerah energi terbarukan oleh Tuhan. Sekarang saatnya kita kelola dengan baik dan bertanggung jawab,” ujar Prabowo di hadapan para pejabat, pelaku industri, dan masyarakat lokal yang menghadiri acara.

Menuju zero emisi

Presiden menyebut pengoperasian PLTP ini sebagai langkah konkret menuju target emisi karbon nol bersih (net-zero emission) lebih cepat dari yang dijadwalkan. Menurutnya, pembangunan sektor energi tak boleh lagi hanya bertumpu pada energi fosil.

“Swasembada energi akan menjadi landasan Indonesia menjadi bangsa besar. Ini bukan hanya tentang listrik, ini tentang kedaulatan,” tegasnya.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, yang turut mendampingi Presiden, menambahkan bahwa panas bumi sudah terbukti tidak hanya memberikan energi bersih, tetapi juga kontribusi fiskal signifikan.

“Dari sisi penerimaan negara, geothermal menyumbang PNBP sekitar Rp426,5 miliar per tahun. Kita juga dorong industri dalam negeri lewat tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang mencapai 40 persen,” kata Bahlil.

Salah satu proyek andalan dalam peresmian kali ini adalah PLTP Ijen Unit 1, yang dikembangkan oleh PT Medco Cahaya Geothermal. Dengan kapasitas 34,5 MW, unit ini sudah mulai mengalirkan listrik ke sistem Jawa-Bali sejak Februari lalu. Infrastruktur proyek ini dilengkapi dengan 83 menara transmisi dan jaringan 150 kV, dan ditargetkan menjangkau sekitar 85.000 rumah tangga.

“PLTP Ijen akan terus dikembangkan. Tahap II akan menambah 45 MW, dan tahap III 25 MW, sehingga totalnya bisa mencapai 110 MW,” ungkap Bahlil saat menjelaskan rencana ekspansi proyek.

Berikut daftar Proyek PLTP yang diresmikan dimana 3 PLTP yang telah commercial operation date (COD) atau sudah beroperasi antara lain PLTP Ijen Unit 1 (34,5 MW) – PT Medco Cahaya Geothermal, PLTP Salak Binary (16,15 MW) – Star Energy Geothermal Salak, PLTP Sorik Marapi Unit 5 (41,25 MW) – PT Sorik Marapi Geothermal.

Sementara lima proyek lainnya dalam tahap groundbreaking atau awal pembangunan, meliputi PLTP Ulubelu Extension Gunung Tiga (55 MW) – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, PLTP Muara Laboh Unit 2 (88 MW) – PT Supreme Energy Muara Laboh, PLTP Salak Unit 7 (40 MW) – Star Energy Geothermal Salak, PLTP Wayang Windu Unit 3 – Star Energy Geothermal Wayang Windu, PLTP Patuha Unit 2 – PT Geo Dipa Energy (Persero)

Selain PLTP, Presiden Prabowo juga meresmikan pembangunan dan pengoperasian 47 unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan total kapasitas 27,8 MW. Proyek ini diperkirakan akan melistriki 47.383 rumah tangga dan memperkuat bauran energi nasional dengan kontribusi EBT yang semakin signifikan. (Hartatik)

Foto banner: Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto didampingi oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia secara hybrid meresmikan pembangunan dan pengoperasian proyek energi terbarukan yang tersebar di 15 provinsi di Indonesia, Kamis (26/06/2025). (Sumber: PGEO)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles