PLTS Atap terbesar Pertamina beroperasi di kilang Balikpapan

Jakarta – PT Pertamina melalui anak usahanya PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan PT Pertamina New & Renewable Energy (NRE) resmi mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap terbesar di lingkungan Pertamina Group, menurut juru bicara KPI, Kamis, 22 Mei.

Pembangkit yang diresmikan Rabu, 21 Mei, ini dibangun di atas tiga fasilitas utama milik KPI di Kilang Balikpapan, yakni warehouse (1.635 kWp), workshop (744 kWp), dan Gedung New HSSE (138 kWp), dengan total kapasitas mencapai 2,5 megawatt peak (MWp).

PLTS ini tidak hanya menjadi simbol komitmen dekarbonisasi, tetapi juga berdampak nyata terhadap efisiensi operasional kilang. Direktur Operasi KPI Didik Bahagia menyampaikan bahwa pemanfaatan energi surya di kilang menjadi bagian dari strategi efisiensi energi yang kini menjadi fokus utama KPI.

“Biaya energi merupakan pengeluaran terbesar kedua di kilang, menyumbang sekitar 4 hingga 5 persen dari total biaya operasional. Dengan PLTS Atap ini, kita bisa menekan biaya sekaligus mengurangi emisi karbon hingga 3.798 ton CO₂e per tahun,” ujar Didik.

Menurutnya, sinergi antaranak usaha Pertamina menjadi kunci keberhasilan pengembangan proyek-proyek hijau seperti ini. “Alhamdulillah, PLTS Atap ini telah kita resmikan. Sinergi KPI dan NRE adalah contoh kolaborasi yang saling menguntungkan dan memberikan dampak langsung bagi keberlanjutan operasional kami,” imbuh Didik.

Bagian dari peta jalan energi hijau Pertamina

Direktur Proyek & Operasi Pertamina NRE, Norman Ginting, menyebut proyek ini sebagai bagian dari strategi “dual growth strategy” Pertamina: tetap memperkuat bisnis minyak dan gas sembari memperluas penggunaan energi terbarukan di seluruh rantai operasional.

“PLTS ini mencerminkan sinergi strategis. KPI tetap fokus di sektor migas, dan kami di NRE mendukung langkah dekarbonisasi melalui energi hijau. Kolaborasi ini sudah dilakukan di hampir seluruh kilang,” ujar Norman.

Dengan beroperasinya PLTS Atap di Kilang Balikpapan, total kapasitas PLTS yang telah terpasang dan dioperasikan oleh Pertamina NRE di kilang-kilang KPI mencapai 12,37 MWp. Kilang lain yang sudah mengoperasikan PLTS antara lain Kilang Dumai (3,77 MWp), Kilang Plaju (2,25 MWp), Kilang Cilacap (2,34 MWp), dan Kilang Balongan (1,51 MWp).

Penggunaan teknologi AI dan IoT

Lebih dari sekadar pemasangan panel surya, PLTS Atap di Balikpapan juga telah menggunakan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT) untuk memaksimalkan efisiensi operasional.

Teknologi ini memungkinkan pengawasan dan pengendalian dari jarak jauh (remote monitoring & control), sehingga memastikan sistem berjalan optimal dan gangguan bisa segera terdeteksi dan ditangani.

Selain mengembangkan PLTS, Pertamina juga menjalankan proyek Flare Gas to Power sebagai upaya tambahan dalam menurunkan emisi. Proyek ini memanfaatkan gas buang dari aktivitas kilang yang sebelumnya terbuang percuma untuk diubah menjadi energi listrik.

“Dengan memanfaatkan gas buang sebagai pembangkit, kami tidak hanya menghemat energi tetapi juga menurunkan emisi. Ini langkah nyata menuju aspirasi net zero emission (NZE),” kata Norman. (Hartatik)

Foto banner: PLTS Atap terbesar Pertamina di area warehouse dan gedung baru HSSE KPI Kilang Balikpapan, Kalimantan Timur. (Sumber: Pertamina)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles