Jakarta – Sebagai langkah signifikan menuju inisiatif energi berkelanjutan, PT PLN (Persero) mendapatkan pinjaman sebesar Rp 12 triliun dari berbagai bank nasional, untuk mendukung program transisi energi mendatang yang rencananya akan dilaksanakan PLN.
Penandatanganan perjanjian sindikasi PLN dilakukan dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk., PT Bank Central Asia, Tbk dan PT Bank Syariah Indonesia, Tbk. Selain itu, PLN juga mendapatkan fasilitas pinjaman bilateral dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) (Persero).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa kerja sama dengan Lembaga Keuangan Nasional adalah bukti kekuatan Indonesia dalam mewujudkan transisi energi. Menurutnya, sebagai pemain kunci dalam transisi energi di Indonesia, PLN berkomitmen untuk mempercepat pengembangan energi ramah lingkungan dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan.
“Kerja sama yang sangat baik antara PLN dan Lembaga Keuangan Nasional merupakan bukti persatuan dan sinergi seluruh komponen di Indonesia untuk mempercepat transisi energi. PLN saat ini memiliki berbagai langkah strategis untuk mendorong Indonesia menuju negara hijau,” kata Darmawan dalam keterangan tertulis.
Fasilitas pembiayaan hijau ini mencakup skema konvensional dan syariah. Fasilitas pinjaman sindikasi tersebut terdiri dari skema konvensional sebesar Rp 9 triliun dan skema syariah sebesar Rp 1 triliun.
Sedangkan fasilitas pinjaman bilateral terdiri dari skema konvensional sebesar Rp 1 triliun dan skema syariah sebesar Rp 1 triliun. Fasilitas pembiayaan 10 tahun ini akan digunakan untuk mendanai proyek infrastruktur ketenagalistrikan dan program lain yang memenuhi kriteria kelayakan yang diuraikan dalam kerangka pembiayaan ramah lingkungan PLN.
“Dukungan ini sejalan dengan misi Bank Nasional dan Lembaga Keuangan Non-Bank untuk mencapai NZE (Net Zero Emissions) pada tahun 2060, sesuai komitmen Indonesia pada Konferensi Perubahan Iklim (COP) di Glasgow, Mesir, dan Dubai,” tambah Darmawan.
Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesly menambahkan, PLN memerlukan beragam kolaborasi pembiayaan untuk melaksanakan proyek transisi energi di masa depan. Pinjaman yang diperoleh ini merupakan bukti kepercayaan Lembaga Keuangan Nasional terhadap implementasi program strategis PLN.
“Salah satu kunci untuk mencapai target kolektif NZE pada tahun 2060 adalah pinjaman berbiaya rendah, seperti yang diwujudkan dalam kerjasama ini,” jelasnya.
“Ke depan, kebutuhan investasi PLN masih besar. Kerja sama ini menjadi momen krusial bagi PLN, dan selain green loan, kami akan menjajaki skema pembiayaan lain untuk mendukung transisi energi,” tambah Sinthya.
Dalam sindikasi ini, selain menjadi kreditur, Bank Mandiri juga ditunjuk sebagai koordinator green loan untuk memberikan fasilitas green loan guna mendukung aktivitas PLN dalam transisi menuju energi terbarukan.
Arief Ariyana, Senior Executive Vice President Corporate Banking Bank Mandiri, mengungkapkan kerja sama ini merupakan dukungan nyata lembaga keuangan tersebut untuk mempercepat proyek infrastruktur ketenagalistrikan dan program lainnya.
“Melalui kerja sama ini, kami mendorong pengembangan energi bersih di Indonesia untuk mempercepat transisi energi. Dukungan pembiayaan ini juga merupakan komitmen sektor perbankan untuk mendorong keuangan berkelanjutan melalui integrasi aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam aktivitas bisnis kami,” tegas Arief Ariyana. (Hartatik)