PLN lanjutkan pembangunan PLTS terapung di Danau Singkarak, targetkan beroperasi pada 2027

Jakarta-Perusahaan listrik negara PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengatakan bahwa mereka akan melanjutkan rencana pengembangan pembangkit listrik tenaga surya terapung berkapasitas 50 MW di Danau Singkarak, Sumatra Barat.

Antara melaporkan pada awal bulan ini bahwa perusahaan ini akan mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya terapung dengan mitranya, ACWA Power, sebuah perusahaan energi terbarukan yang berbasis di Arab Saudi. Ini akan menjadi proyek besar kedua yang dibangun oleh kedua belah pihak setelah keberhasilan penyelesaian dan pengoperasian pembangkit listrik tenaga surya terapung Cirata di Jawa Barat.

Menurut materi presentasi PLN, PLTS terapung ini akan dibangun di atas permukaan danau seluas 49 hektar, atau hanya 0,45% dari luas Danau Singkarak. PLN menargetkan PLTS terapung ini akan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2027.

Pengembangan pembangkit listrik tenaga surya terapung ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mencapai target pemerintah pada tahun 2060 untuk mencapai emisi nol nol (NZE).

Beberapa kelompok masyarakat lokal telah menyuarakan keberatan mereka terhadap proyek tersebut. Namun, PLN meyakinkan bahwa proyek ini tidak akan merusak lingkungan.

Presiden Direktur PT Indo Acwa Tenaga Singkarak, Helmi Kautsar, mengatakan kepada kantor berita negara awal pekan ini bahwa pengembangan PLTS terapung tersebut akan mempertimbangkan upaya pelestarian lingkungan. Helmi meyakinkan bahwa pembangunan PLTS terapung ini tidak akan mengganggu aktivitas masyarakat setempat, tetapi justru akan membangkitkan ekonomi lokal.

Direktur Utama PT PLN (Persero), Edwin Nugraha Putra, mengatakan bahwa proyek PLTS Terapung Danau Singkarak ini akan memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Sumatra Barat dan seluruh wilayah Sumatra melalui sistem kelistrikan Sumatra.

PLN mengatakan proyek ini sekarang memasuki tahap penandatanganan perjanjian jual beli listrik (power purchase agreement/PPA), sebuah dokumen yang dibutuhkan pengembang untuk memulai pengembangan proyek. Setelah selesai, proyek ini akan menjadi pembangkit listrik tenaga surya terapung terbesar di Sumatra.

Secara terpisah, Hendra Iswahyudi, Direktur Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan pemerintah akan mengembangkan setidaknya empat PLTS terapung dalam waktu dekat, selain PLTS Cirata. Keempat PLTS terapung tersebut adalah PLTS Tembesi di Batam, PLTS Karangkates di Jawa Timur, PLTS Saguling di Bandung, dan PLTS Singkarak.

Anak perusahaan PLN yang akan melaksanakan proyek-proyek tersebut adalah Nusantara Power dan Indonesia Power. (Roffie Kurniawan)

Baca juga: Indonesia butuh tambahan investasi USD 14 miliar untuk penuhi kebutuhan EBT 8,2 GW

Foto banner: shutterstock.com

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles