PLN investasi masif di FSRU untuk hadapi lonjakan permintaan gas sampai tahun 2033

Jakarta – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) terus berupaya memperkuat ketahanan energi nasional dengan investasi besar di sektor infrastruktur gas untuk mengantisipasi lonjakan permintaan menurut Direktur Gas dan BBM PLN EPI, Rakhmad Dewanto, Selasa, 26 November.

“Kami berkomitmen mendukung pembangunan fasilitas hulu dan infrastruktur midstream gas untuk memenuhi kebutuhan listrik yang terus bertambah, sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar minyak,” kata Rakhmad dalam diskusi Green & Clean Investment Opportunity in Indonesia di Electricity Connect 2024.

Permintaan gas untuk kelistrikan diproyeksikan melonjak signifikan dari 1.333 Billion British Thermal Units per Day (BBTUD) pada 2024 menjadi 2.351 BBTUD pada 2033, mencerminkan pertumbuhan rata-rata sebesar 6,5 persen per tahun.

Menurut Rakhmad, salah satu fokus PLN EPI adalah pengembangan fasilitas onshore dan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) di wilayah strategis seperti Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Nias. Proyek ini saat ini memasuki tahap Front End Engineering Design* (FEED) dan dirancang untuk meningkatkan kapasitas pengolahan gas domestik, khususnya LNG (Liquefied Natural Gas).

PLN EPI juga menjalin kerja sama dengan mitra lokal dan internasional untuk mengkaji potensi hidrogen hijau dan amonia hijau sebagai bagian dari strategi jangka panjang dalam transisi energi bersih.

PLN EPI mencatat bahwa investasi ini tidak hanya mendukung kebutuhan domestik tetapi juga menciptakan peluang untuk mendorong kerja sama internasional di sektor energi bersih. Pembangunan infrastruktur gas, termasuk FSRU, juga diharapkan meningkatkan keandalan sistem kelistrikan nasional. (Hartatik)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles