PLN akan mengembangkan proyek PLTS 174,8 MW di Bali pada tahun 2030

Jakarta – PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) berencana untuk mengembangkan beberapa pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Bali dengan total kapasitas pembangkit sebesar 174,8 megawatt (MW) hingga tahun 2030, seiring dengan target pulau dewata untuk mencapai emisi nol pada tahun 2030, seorang eksekutif perusahaan mengatakan.

Perusahaan listrik milik negara ini akan menyerahkan sebagian atau seluruh proyek kepada perusahaan listrik swasta (IPP), atau menugaskan anak perusahaannya untuk mengembangkan proyek-proyek tersebut, baik secara mandiri maupun bekerja sama dengan para mitra, ujar Wayan Udayana, general manager PLN cabang Bali.

Bagian barat dan timur pulau Bali kemungkinan akan dipilih sebagai lokasi pemasangan sel fotovoltaik karena harga tanah di sana masih relatif lebih murah dibandingkan dengan daerah lain di Bali, tambah Udayana.

Pulau ini mendapatkan listrik tenaga surya pertamanya pada bulan November 2022 dengan dimulainya operasi pembangkit listrik tenaga surya PLN di Nusa Penida. Pembangkit listrik hibrida ini memiliki kapasitas puncak sebesar 3,5 MW, yang dapat mengurangi emisi CO2 sebesar 4,19 ton per tahun, kata Wayan. Pembangkit listrik di Nusa Penida ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk menghasilkan 174,8 MW energi terbarukan.

Perusahaan ini awalnya mengusulkan untuk mengembangkan proyek-proyek energi bersih dan terbarukan dengan total kapasitas 238,8 MW, namun membatalkan rencana proyek panas bumi 55 MW dan proyek biomassa 9 MW, kata Udayana. Proyek panas bumi dibatalkan karena adanya tentangan dari penduduk setempat, sementara proyek biomassa disebabkan oleh keputusan pemerintah daerah untuk mengolah sampah menjadi bahan bakar, katanya.

Pemerintah menugaskan PLN untuk memimpin pengembangan energi hijau di Indonesia melalui anak perusahaannya PT. Energy Management Indonesia.

Pemerintah pada tahun 2014 mulai menetapkan target untuk meningkatkan kontribusi energi terbarukan menjadi 31% pada tahun 2050 dari sekitar 6% pada saat itu. (I Made Sentana)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles