Jakarta – Komitmen Indonesia dalam mempercepat transisi menuju energi bersih mendapat dorongan signifikan dari sektor hulu migas. PT Pertamina Hulu Energi (PHE), selaku Subholding Upstream Pertamina, mengamankan 10 kontrak jual beli gas bumi (PJBG) dengan berbagai mitra strategis, Selasa, 20 Mei, dalam gelaran The 49th IPA Convention & Exhibition di ICE BSD, Tangerang.
Kesepakatan ini tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan energi nasional, tetapi juga memainkan peran penting dalam mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil beremisi tinggi. Penandatanganan kontrak difasilitasi oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) sebagai regulator.
“Ini adalah langkah konkret untuk memastikan gas bumi sebagai energi transisi dapat tersedia dengan baik dan efisien, sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional,” kata Rachmat Hidajat, Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis PHE dalam keterangan tertulis.
Rincian kontrak dan tujuan pemanfaatan gas
PHE dan anak usaha Pertamina lainnya menjalin kontrak dengan sejumlah perusahaan pengguna gas, mulai dari sektor industri, kelistrikan, hingga kilang minyak. Adapun rincian kontrak adalah sebagai berikut:
Kontrak | Volume (BBTUD) | Tujuan | |
1 | PHE Ogan Komering – PGN dan afiliasi | 4 BBTUD | Pasokan gas industri |
2 | PHE North Sumatera Offshore – PGN dan afiliasi | 8,48 BBTUD | Pelanggan akhir di wilayah Sumatera Utara |
3 | Pertamina EP – PGN | 11 BBTUD | Kebutuhan industri di Medan |
4 | Pertamina EP – PGN dan afiliasi | 17 MMSCFD | Industri di Jawa Barat |
5 | Pertamina EP – PT Bayu Buana Gemilang | 1 MMSCFD dari Lapangan Tambun | Industri sekitar Tambun |
6 | Pertamina EP – Bayu Buana Gemilang | 5 MMSCFD dari Lapangan Jatinegara I | Industri dan kelistrikan |
7 | Pertamina EP – PLN dan PLN Energi Primer Indonesia | 12 MMSCFD | Pembangkit Muara Tawar |
8 | Pertamina EP – PLN dan PLN Energi Primer Indonesia | 5 MMSCFD | Kelistrikan di Tanjung Batu |
9 | PHE Offshore North West Java (ONWJ) – Pertamina dan Kilang Pertamina Internasional | 23 BBTUD | Kilang Balongan |
10 | Pertamina/KKKS East Kalimantan – PLN dan PLN Energi Primer Indonesia | 36 BBTUD | Pembangkit listrik di Tanjung Batu dan Bontang |
Gas bumi sebagai pilar energi peralihan
Dalam kesempatan yang sama, Rachmat menekankan bahwa gas bumi adalah solusi ideal dalam jangka menengah menuju sistem energi yang lebih ramah lingkungan.
“Dengan fleksibilitas dan tingkat emisi karbon yang lebih rendah dibanding batu bara, gas bumi memainkan peran strategis sebagai jembatan menuju energi masa depan yang rendah karbon,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa efisiensi dan keandalan rantai pasok gas akan diperkuat melalui kerja sama yang terintegrasi dari hulu ke hilir, termasuk dengan PLN dan perusahaan swasta yang menjadi konsumen utama gas. (Hartatik)
Foto banner: Gambar dibuat menggunakan OpenAI DALL·E via ChatGPT (2024)