PGE gandeng masyarakat sekitar Kamojang, bangun ekonomi sirkular

Jakarta – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) lewat pendekatan ekonomi sirkular berbasis energi bersih, menghadirkan inovasi pertanian dan memberdayakan komunitas. Menjawab tantangan yang dihadapi petani untuk meningkatkan kualitas kopi dan ketergantungan pada pupuk kimia yang mahal.

Inisiatif Geothermal Coffee Process (GCP) memanfaatkan uap buangan dari PLTP Kamojang untuk mempercepat proses pengeringan kopi. Dari yang sebelumnya memakan waktu 30–45 hari, kini hanya membutuhkan 3–10 hari. Geothermal Organic Fertilizer (GeO-Fert), mengolah limbah pertanian dan rumah tangga menjadi pupuk organik dengan memanfaatkan uap panas bumi bersuhu 60 hingga 70 derajat Celcius. Proses fermentasi ini hanya memerlukan waktu 12 jam, dan dalam satu tahun dapat menghasilkan 28,8 ton pupuk kering yang saat ini digunakan oleh lebih dari 160 petani lokal. Teknologi ini memperkuat praktik pertanian berkelanjutan yang hemat biaya dan minim limbah. (nsh)

Geothermal Coffee Process (GCP). Sumber: PGE

 

Geothermal Coffee Process (GCP). Sumber: PGE

 

Geothermal Organic Fertilizer (GeO-Fert). Sumber: PGE

 

Geothermal Organic Fertilizer (GeO-Fert). Sumber: PGE

Foto banner: Geothermal Coffee Process (GCP). Sumber: PGE

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles