Perusahaan tambang batubara lirik bisnis energi hijau

Jakarta – Sejumlah perusahaan di sektor batubara mulai melirik bisnis energi hijau, dengan memperluas portofolio di proyek energi terbarukan. PT Adaro Energy Indonesia Tbk, misalnya, meningkatkan kapasitas Solar VP di terminal khusus batubara di Kelanis dari yang sebelumnya 130 kWp menjadi 597 kWp. Adapun pada kuartal I 2022, Solar PV di Kelanis ini telah mulai memproduksi listrik dengan output 191.875 kWh.

Presiden Direktur Adaro Power, Dharma Djojonegoro dalam rilis tertulis, Senin (13/6), mengatakan bahwa upaya itu sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan pembangkit listrik dari sumber terbarukan dan “menekan emisi karbon pada PLTU yang telah beroperasi saat ini melalui co-firing”.

Pihaknya aktif mencari dan memperluas portfolio proyek energi terbarukan untuk mendapatkan bauran energi yang seimbang dengan terus mempelajari proyek-proyek tenaga terbarukan, seperti biomassa, tenaga angin, dan panel surya untuk mendiversifikasikan bauran energinya dan mendukung PLN melalui prakarsa proposal dan tender.

Lebih lanjut, Head of Corporate Communication Division Adaro Energy Indonesia, Febriati Nadira menambahkan, uji coba co-firing PLTU Makmur Sejahtera Wisesa dilakukan pada Oktober 2021 lalu dengan menggunakan 1.000 kg sampah. Dikatakannya bahwa saat ini sedang dilakukan uji coba menggunakan 5.000 kg sampah dan “berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 2,4 ton CO2e”.

Perusahaan tambang batubara lainnya, PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) juga turut merambah bisnis energi hijau melalui kerja sama bersama Masdar, dengan membentuk perusahaan patungan bernama PT Masdar Mitra Solar Radiance. Direktur Utama Mitrabara Adiperdana, Khoirudin mengatakan, terkait dengan perusahaan patungan bersama dengan Masdar, pihaknya sudah menyiapkan roadmap pengembangan energi terbarukan.

“Kami berharap dapat merealisasikan install capacity hingga 40 MWp di tahun 2023 mendatang. Investasi yang dipersiapkan sebesar 20 juta USD,” terang Khoirudin.

Hal serupa dilakukan PT United Tractors Tbk (UNTR), perusahaan yang bergerak di bisnis mesin konstruksi dan pertambangan mulai masuk ke bisnis energi terbarukan. Sekretaris Perusahaan UNTR, Sara K Loebis mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan studi serta tinjauan untuk sejumlah pembangkit EBT lainnya seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), floating solar PV, geothermal, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), serta waste to energy.

Sara menjelaskan, saat ini UNTR mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) yaitu PLTMH Kalipelus berkapasitas 0,5 MW di Jawa Tengah dan sedang membangun PLTM Besai Kemu di Lampung berkapasitas 7 MW dan akan beroperasi pada awal tahun 2023. Sara bilang, masih ada juga prospek beberapa proyek PLTM lainnya dengan total potensi lebih dari 20 MW. Di kuartal I 2022 bisnis energi UNTR telah membuahkan hasil. Pihaknya mencatatkan kontribusi dari bisnis energi senilai Rp 1,1 miliar. (Hartatik)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles