Pertamina NRE incar Danantara investasikan USD 6 miliar untuk proyek panas bumi dan EBT lainnya

Jakarta – Pertamina New and Renewable Energy (Pertamina NRE) tengah menjajaki Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) untuk mendanai percepatan pengembangan proyek energi baru terbarukan (EBT), khususnya panas bumi atau geothermal. Langkah ini diambil seiring dengan ambisi perusahaan dalam mengakselerasi transisi energi nasional menuju sumber daya yang lebih berkelanjutan.

CEO Pertamina NRE, John Anis, dalam keterangan resmi, Selasa, 11 Maret,
mengatakan bahwa untuk periode 2029 hingga 2039, Pertamina NRE memproyeksikan kebutuhan investasi mencapai USD 6 miliar guna mendukung pengembangan berbagai proyek EBT. “Itu masih proyeksi awal dan bisa berubah secara dinamis, tergantung situasi dan kebutuhan,” tambahnya.

Meskipun Pertamina NRE masih mampu mendanai proyek-proyek EBT secara mandiri melalui berbagai sumber investasi, perusahaan tetap membuka peluang untuk mendapatkan dukungan finansial dari Danantara, terutama jika cakupan proyek semakin luas.

“Pendanaan bisa dari berbagai pihak. Saat ini kami masih bisa mendanai sendiri, tetapi jika proyek semakin besar, tentunya kami akan mengajukan pendanaan ke Danantara,” ungkap John.

Dikatakannya, panas bumi menjadi prioritas utama dalam rencana ekspansi karena kemampuannya sebagai sumber energi baseload yang andal sepanjang hari. “Geothermal sudah jelas bisa jadi baseload, dan kami sudah memiliki kapasitas sebesar 3 gigawatt,” ujar John.

Menurutnya, dibandingkan sumber EBT lainnya, panas bumi lebih dapat diandalkan karena tidak bergantung pada faktor eksternal seperti sinar matahari atau kecepatan angin. “Jika dibandingkan, hidrogen masih memiliki kendala keekonomian, sementara solar panel tergantung pada sinar matahari. Geothermal bisa beroperasi 24 jam tanpa gangguan,” jelasnya.

Selain panas bumi, Pertamina NRE juga terus mengeksplorasi berbagai potensi energi terbarukan lainnya, termasuk tenaga nuklir yang kini telah memasuki tahap feasibility study. Hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan dalam mewujudkan ketahanan energi nasional berbasis energi bersih dan berkelanjutan.

Dengan dukungan pendanaan yang cukup, serta kebijakan pemerintah yang semakin berpihak pada transisi energi, Pertamina NRE optimistis dapat berperan lebih besar dalam mencapai target net zero emission dan mempercepat pengembangan EBT di Indonesia. (Hartatik)

Foto banner: shutterstock

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles