Dalam menghadapi krisis iklim yang semakin parah, dunia berusaha keras untuk mempercepat aksi iklim. The Global Stocktake atau inventarisasi global, sebuah komponen penting dari Perjanjian Paris, menawarkan kesempatan unik untuk menilai kemajuan, mengidentifikasi kesenjangan, dan memetakan arah menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
Pada tahun 2022, Konferensi Perubahan Iklim PBB memulai inventarisasi pertamanya dan dijadwalkan akan berakhir pada COP28 di Dubai bulan depan. Proses dua tahun yang akan berlangsung setiap lima tahun sekali ini adalah proses di mana negara-negara secara kolektif menilai bagaimana kemajuan mereka dalam membatasi pemanasan global di bawah 1,5 derajat Celsius, dan membangun ketahanan terhadap dampak perubahan iklim.
Proses inventarisasi atau inventarisasi posisi dunia dalam aksi iklim, dan mengidentifikasi kesenjangan yang ada, penting untuk membantu para pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan dalam memperkuat kebijakan dan aksi iklim serta bagaimana mereka dapat bekerja sama untuk memperbaiki arah.
Dasar sainsnya sudah jelas: kita perlu mengubah arah, dan kita harus melakukannya sekarang. Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) PBB telah merilis Laporan Sintesis terakhirnya pada bulan Maret tahun ini, menyoroti seberapa jauh dunia berada di luar jalur untuk mencapai tujuan iklimnya. Laporan Perubahan Iklim PBB menemukan bahwa janji iklim saat ini menempatkan dunia pada jalur untuk mencapai sekitar 2,5 derajat Celcius pemanasan pada akhir abad ini, jauh di atas target 1,5 derajat Celcius yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris.
Kita berada dalam dekade yang kritis untuk aksi iklim. Emisi global harus dikurangi hampir separuhnya pada tahun 2030 untuk membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat Celcius. Adaptasi transformasional juga diperlukan untuk membantu masyarakat dan ekosistem mengatasi dampak iklim yang sudah terjadi dan diperkirakan akan semakin meningkat.
Kita harus bertindak sekarang untuk menghindari dampak terburuk dari perubahan iklim. Hal ini berarti melakukan transisi menuju ekonomi energi bersih, berinvestasi pada infrastruktur yang tahan iklim, serta melindungi hutan dan sumber daya alam lainnya. Hal ini juga berarti bekerja sama untuk memastikan bahwa manfaat dari aksi iklim dapat dinikmati secara merata.
Perjalanan ke depan: COP28 dan selanjutnya
COP28 memiliki arti penting yang sangat besar bagi perkembangan global. Konferensi ini akan menyediakan platform bagi negara-negara untuk mengadopsi hasil politik yang merangkum pesan-pesan utama, mengidentifikasi peluang, dan menguraikan tantangan untuk meningkatkan aksi dan dukungan iklim. Hasil ini akan menjadi dasar bagi penyusunan rencana aksi iklim nasional yang lebih ambisius, yang akan dilakukan pada tahun 2025.
Inventarisasi global bukanlah sekadar penilaian; ini adalah katalisator untuk bertindak. Inventarisasi ini menyediakan peta jalan untuk memperkuat kebijakan iklim, mempercepat ambisi, dan memastikan bahwa dunia tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuan Perjanjian Paris. Temuan-temuan dari inventarisasi pertama ini berfungsi sebagai peringatan, yang mendesak negara-negara untuk meningkatkan komitmen mereka dan mengambil tindakan tegas untuk mencegah dampak terburuk dari perubahan iklim. Saat dunia berkumpul di COP28, inventarisasi global akan memainkan peran penting dalam membentuk masa depan aksi iklim. Baca lebih lanjut tentang Global Stocktake di sini. (nsh)