Jakarta – Peneliti dari University College London (UCL) dan Institute for Sustainable Development (IISD) menegaskan bahwa dunia telah memiliki cukup banyak proyek bahan bakar fosil yang direncanakan untuk memenuhi perkiraan permintaan energi global hingga tahun 2050. Hal ini memunculkan seruan kepada negara-negara untuk menghentikan pemberian izin baru bagi proyek-proyek minyak, gas, dan batu bara.
“Dengan dasar ilmiah yang kuat, pemerintah di seluruh dunia dapat mempertimbangkan larangan proyek-proyek baru bahan bakar fosil dan beralih untuk menginvestasikan sumber energi ramah lingkungan,” tegas para peneliti dalam laporan yang diterbitkan dalam jurnal Science, Senin, 3 Juni.
Studi ini menyoroti bahwa dalam mencapai target iklim global, proyek-proyek bahan bakar fosil baru tidak lagi diperlukan. Para peneliti mengatakan bahwa para pemimpin politik harus menetapkan norma baru seputar masa depan bahan bakar fosil, sehingga industri dapat segera bertanggung jawab.
Dalam menganalisis perkiraan permintaan energi global, penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak ada kebutuhan untuk pembangunan pembangkit listrik baru berbahan bakar batu bara dan gas di masa depan yang bebas emisi.
Steve Pye, salah satu penulis laporan dari UCL Energy Institute, menekankan pentingnya kejelasan dalam menghadapi tantangan energi masa depan.
“Norma yang diusulkan ini akan membantu mengarahkan kebijakan untuk meningkatkan investasi energi terbarukan dan ramah lingkungan, sambil mengelola penurunan infrastruktur bahan bakar fosil secara adil,” ungkapnya.
Fergus Green, dari departemen ilmu politik di UCL, menambahkan bahwa penelitian ini mengambil pelajaran dari perubahan norma etika global di masa lalu.
“Tuntutan untuk tidak ada proyek bahan bakar fosil baru menjadi dasar penilaian yang tepat bagi semua pemerintahan saat ini dan industri bahan bakar fosil,” katanya.
Dengan temuan yang dihasilkan, penelitian ini memberikan dorongan kuat bagi transisi global menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Para pemimpin dunia dipanggil untuk mengambil tindakan tegas dalam menghentikan pengembangan proyek bahan bakar fosil baru demi keberlanjutan planet ini. (Hartatik)