Jakarta – Pemerintah Indonesia berencana untuk memperketat pengelolaan mineral kritis yang turut serta dalam berbagai komoditas mineral yang biasa diekspor. Kebijakan ini didorong oleh meningkatnya kebutuhan mineral kritis untuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menyatakan bahwa ke depan pemerintah sudah memproyeksi kebutuhan tinggi mineral yang dibutuhkan untuk mendukung transisi energi.
Arifin dalam keterangan resmi mengatakan bahwa karena mineral kritis jumlahnya terbatas, sebelum mengekspornya kita perlu mengeksplorasi dan menganalisa lebih dalam apa manfaat yang bisa kita dapatkan.
Kementerian ESDM saat ini tengah menyusun klasifikasi jenis mineral mana saja yang akan menjadi prioritas, termasuk mengatur mekanismenya agar tidak kecolongan dengan banyaknya jenis mineral yang diekspor.
Arifin pun menunjuk Irwandy Arif, Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu bara untuk memimpin “perburuan” mineral kritis. (Hartatik)
Foto banner: Joaquin Corbalan P/Pexels.com