Para Menteri Keuangan dari seluruh dunia berkumpul di Konferensi Perubahan Iklim PBB COP28 di Dubai untuk menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri yang berfokus pada “Peran Menteri Keuangan dalam memobilisasi pendanaan iklim publik dan swasta.” Diselenggarakan oleh Koalisi Menteri Keuangan untuk Aksi Iklim, acara ini dipimpin bersama oleh Ketua Bersama Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan Indonesia, dan Sigrid Kaag, Menteri Keuangan Belanda, menurut koalisi dalam situs resminya.
Dalam pidato pembukaannya, Sigrid Kaag menekankan peran penting para Menteri Keuangan dalam aksi iklim yang efektif, dengan menyatakan, “Aksi iklim yang efektif, keputusan yang tepat, dan penentuan prioritas berada di pundak para Menteri Keuangan.” Pertemuan ini menampilkan pidato pembukaan dari beberapa tokoh penting, termasuk Kristalina Georgieva, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional; Axel von Trotsenburg, Direktur Pelaksana Senior Bank Dunia; Duta Besar Majid Al Suwaid, Direktur Jenderal COP28, dan Simon Stiell, Sekretaris Eksekutif UNFCCC.
Ketika negara-negara terlibat dalam diskusi mengenai Global Stocktake, menyoroti kesenjangan substansial dalam mencapai tujuan Perjanjian Paris, Lord Nicholas Stern dari London School of Economics Grantham Research Institute mempresentasikan laporan utama Koalisi, “Kerangka Kerja Pendanaan Iklim: Tindakan tegas untuk mewujudkan Perjanjian Paris.” Rekomendasi utama dari laporan tersebut mendesak Kementerian Keuangan untuk memprioritaskan subsidi, fokus pada penetapan harga karbon, dan memobilisasi pembiayaan sektor swasta.
Sebuah diskusi panel yang menghadirkan Tatiana Rosito (Brasil), Benjamin Diokno (Filipina), dan Charlotte Vere (Inggris), membahas kebijakan-kebijakan untuk membuka peluang investasi dan memobilisasi pendanaan iklim-dialog ini dibangun di atas Pernyataan Aksi Iklim Koalisi yang pertama kali dirilis pada saat Pertemuan Tahunan di Marrakesh.
Menyoroti komitmen lebih dari 90 negara anggota dan 26 mitra institusional, Pernyataan Aksi Iklim Koalisi, yang diluncurkan pada saat pertemuan tahunan WB-IMF, menguraikan tindakan nyata yang direncanakan oleh Kementerian Keuangan. Dengan lebih dari 170 langkah yang berfokus pada iklim, CAS mencakup perencanaan strategis, koordinasi, kebijakan ekonomi makro, pendanaan hijau, penetapan harga karbon, pengungkapan, penyusunan taksonomi, dan mekanisme pelaporan.
https://www.financeministersforclimate.org/node/910
Dalam pidato penutupannya, Sri Mulyani Indrawati menjabarkan tugas dan peluang yang ada di depan mata bagi para Menteri Keuangan dalam mengembangkan dan mengimplementasikan aksi iklim yang ambisius. Beliau juga mengumumkan kolaborasi dengan Kemitraan NDC untuk menyediakan sumber daya dan keahlian yang ditargetkan bagi Kementerian Keuangan yang secara aktif terlibat dalam pengembangan NDC dan LT-LEDS. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat komitmen global dalam memerangi perubahan iklim dan mempromosikan kebijakan ekonomi yang berkelanjutan. (nsh)
Foto banner: Koalisi Menteri Keuangan untuk Aksi Iklim